Kota Semarang - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Kampus Muhammadiyah Semarang
Hallo, selamat pagi, di kesempatan akan membahas mengenai kampus muhammadiyah semarang Kota Semarang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas simak selengkapnya
Kota Semarang ꦏꦸꦛꦱꦼꦩꦫꦁ Kutha Semarang Venetië van Java Kota Lumpia | |
---|---|
Jawa Jawa Tengah | |
Dari arah searah pasak jam: Skyline Kota Semarang, Lawang Sewu, Masjid Agung Jawa Tengah, Klenteng Sam Po Kong, Simpang Lima Semarang, Tugu Muda. | |
Semboyan: Semarang Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri, dengan Sehat) | |
Lokasi Kota Semarang di Pulau Jawa | |
Koordinat: 6°58′0″S 110°25′0″E / 6.96667°S 110.41667°E | |
Negara | Indonesia |
Hari jadi | 2 Mei 1547; 472 warsa lalu |
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Hendrar Prihadi, S.E, M.M. |
Luas | |
• Total | 373,78 km2 (14,432 sq mi) |
Penduduk (2019)[1] | |
• Total | 1.670.379 jiwa |
• Kepadatan | 4.469/km2 (11,570/sq mi) |
Demografi | |
• Suku bangsa | Jawa, Sunda, Tionghoa, Pakistani, Arab, dll. |
• Agama | Islam 86.97% Kristen Protestan 7% Katolik 5.24% Hindu 0.08% Buddha 0.68% Konghucu 0.01% Lain-lain 0.02%[2] |
• Bahasa | Jawa, Indonesia |
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
Kode telepon | +62 24 |
Kecamatan | 16 |
Desa/kelurahan | 177 |
Bandar udara | Bandar Udara Internasional Achmad Yani |
Pelabuhan | Pelabuhan Tanjung Emas |
Flora resmi | Asam jawa |
Fauna resmi | Kuntul perak |
Situs web | www |
Kota Semarang (Hanacaraka: ꦏꦸꦛꦱꦼꦩꦫꦁ , Jawa: Kutha Semarang) adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus metropolis metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Medan, dengan Bandung.[3][4] Sebagai salah satu metropolis paling mekar di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah orang yang nyaris mengaras 2 juta jiwa dengan siang hari bisa mengaras 2,5 juta jiwa. Kawasan mega-urban Semarang yang tercampur di wilayah metropolitan Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kota Semarang dengan Purwodadi, Kabupaten Grobogan) berpenduduk mengaras 7,3 juta jiwa, sekaligus sebagai wilayah metropolitan terpadat keempat, setelah Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dengan Bandung Raya. Dalam beberapa warsa terakhir, kelanjutan Semarang yang berarti ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar angkasa yang menjalar di penjuru kota. Perkembangan kedaerahan ini menunjukan kapasitas penting Kota Semarang terhadap roda perekonomian nasional.
Kota Semarang dipimpin bagi wali kota Hendrar Prihadi, S.E, M.M dengan wakil wali metropolis Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur Jakarta, ataupun 312 km sebelah barat Surabaya, ataupun 621 km sebalah barat kapasitas Banjarmasin (via udara).[5] Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kabupaten Demak di sebelah timur, Kabupaten Semarang di sebelah selatan, dengan Kabupaten Kendal disebelah barat. Kota Semarang memegang banglas wilayah administratif sebesar 373,70 km persegi, sekaligus melambangkan administrasi kotamadya terluas di Pulau Jawa.
Secara etimologis, cap "Semarang" berasal dari kata "sem", yang berfaedah "asam/pohon asam", dengan kata "arang", yang berfaedah "jarang", yang digabungkan jadi "asam yang jarang - jarang". Penamaan "Semarang" ini bermula ketika Ki Ageng Pandanaran I ada ke sebentuk daratan bernama Pulau Tirang (dekat bandar Bergota) dengan melihat pohon masam yang jarang - jarang berkecambah berdekatan. Penamaan Kota Semarang ini sempat berubah era jaman kolonialisme Hindia - Belanda jadi "Samarang". Kota Semarang melambangkan satu dari tiga induk bandar (Jakarta dengan Surabaya) bena bagi Hindia -Belanda sebagai pemasok produk bumi dari wilayah ceruk Jawa.
Seperti metropolis - metropolis besar lainya, bagaikan Jakarta dengan Surabaya. Kota Semarang mengenal sistem donasi wilayah metropolis yang terjadi atas: Semarang Tengah/Semarang Pusat, Semarang Timur, Semarang Selatan, Semarang Barat, dengan Semarang Utara. Pembagian wilayah metropolis ini bermula dari donasi wilayah sub-residen bagi Pemerintah Hindia Belanda yang setingkat dengan kecamatan. Namun era ini, donasi wilayah metropolis ini berbeda dengan donasi administratif wilayah kecamatan. Meskipun donasi metropolis ini jarang dipergunakan di lingkungan Pemerintahan Kota Semarang, akan tetapi donasi metropolis ini digunakan buat mempermudah di menerangkan suatu tempat bagi letaknya terhadap induk metropolis Semarang. Pembagian metropolis ini lagi digunakan bagi beberapa instansi di lingkungan Kota Semarang buat mempermudah ambilan pelayanan, bagaikan PLN dengan PDAM.
Geografi[sunting | sunting sumber]
Kota Semarang adalah salah satu metropolis bena yang terletak di pesisir melahirkan Jawa dengan sebagai hub elementer penghubung Jakarta - Surabaya dengan metropolis - metropolis di ceruk kidul Jawa (Surakarta dengan Yogyakarta). Kota Semarang memegang keagungan dari 2 meter kolong bidang laut hingga 340 meter diatas bidang laut dengan kemiringan lereng 0% - 45%. Kota Semarang melambangkan metropolis yang memegang ihwal topografi yang unik berupa wilayah dataran aib yang ketat dengan wilayah perbukitan yang memanjang dari sisi barat hingga sisi timur Kota Semarang. Wilayah dataran aib di Kota Semarang banyak sempit.
Wilayah dataran aib ala wilayah barat Kota Semarang cuma memegang lebar 4 kilometer dari baret pantai, sedangkan ala wilayah timur Kota Semarang wilayah dataran aib semakin melebar hingga 11 kilometer dari baret pantai. Wilayah dataran aib ini melambangkan dataran air besar dari batang air - batang air besar yang beludak di Kota Semarang, bagaikan Kali Garang (Banjir Kanal Barat), Kali Pengkol, dengan Kali Bringin. Wilayah dataran aib ini menghampar di sisi melahirkan Kota Semarang dengan nyaris mencakup 40% total wilayah Kota Semarang. Wilayah dataran aib ini dikenal sebagai metropolis kolong (Semarang Ngisor), sekaligus sebagai induk aksi perekonomian kota. Dengan ihwal demikian, wilayah metropolis kolong seringkali dilanda air besar tahunan dengan puncaknya ketika hari penghujan. Sejumlah wilayah khususnya Semarang Utara, air besar ini kadang lagi disebabkan luapan cecair pasang laut ( air besar rob). Wilayah perbukitan di Kota Semarang ini menghampar di sisi selatan. Perbukitan ini melambangkan bagian dari rangkaian formasi pegunungan melahirkan Jawa yang menghampar dari Banten hingga Jawa Timur. Wilayah perbukitan di Kota Semarang dikenal sebagai metropolis arah (Semarang Dhuwur). Wilayah perbukitan ini lagi melambangkan kawasan hulu dari batang air - batang air besar yang beludak di Kota Semarang. Wilayah metropolis arah lagi bagian dari buka kaki ancala cahaya Ungaran, yang terletak ala sisi kidul Kota Semarang.
Kota kolong ini melingkungi Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Timur, Gayamsari, Pedurungan, Genuk, dengan Semarang Utara. Kota kolong ini melambangkan kawasan induk metropolis dengan hati perekonomian Semarang. Kota kolong lagi berperan sebagai downtown, jarak beda buat induk hiburan, perdagangan, pelayanan publik, dengan pemerintahan. Kondisi topografi metropolis kolong yang mendukung, melecut perkembangan perniagaan banyak cepat dengan timbul perluasan wilayah perkotaan. Kota arah ini melingkungi Kecamatan Gajahmungkur, Candisari, Banyumanik, Tembalang, Gunung Pati, Ngaliyan dengan Mijen. Kini, wilayah metropolis arah melambangkan induk perkembangan anyar di Kota Semarang. Salah satu bagian wilayah yang memegang perkembangan yang distingtif terhadap differensiasi induk aksi dengan agregasi orang adalah bagian Banyumanik - Tembalang. Sarana prasara yang mendukung, banyak melecut perkembangan dengan minat pemodalan ala wilayah tersebut. Pertumbuhan ala wilayah ini ditandai dengan berkembangnya permukiman, munculnya induk perekenomian baru, dengan eksistensi gedung pencakar langit. Salah satu alasan wilayah ini mekar lagi melambangkan produk kebijakan Pemerintah Kota Semarang memindahkan UNDIP dari Pleburan ke Tembalang, sebagai akal pemerataan orang di Kota Semarang. Strategi ini lagi dilakukan ala pemindahan kampus UNNES dari Kelud Raya ke Gunung Pati.
Kota Semarang dialiri bagi beberapa sungai/kali, melingkungi Sungai Garang (Kanal Barat), Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Sringin, Sungai Plumbon, Sungai Karanganyar, Sungai Bringin, Sungai Cilandak, dengan Sungai Siangker. Beberapa batang air ini difungsikan sebagai sistem drainase buat pemimpin air besar di Kota Semarang, melingkungi Sungai Garang, Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Plumbon, dengan Sungai Bringin. Sistem hidro-drainase di Kota Semarang telah mengenali sistem kanalisasi bagaikan metropolis - metropolis di Belanda. Sistem kanalisasi ini dilatarbelakangi bagi Pemerintah Hindia Belanda yang melancarkan kanalisasi di Sungai Semarang dengan menyudet Sungai Semarang dengan Sungai Garang, buat keperluan drainase air besar metropolis dengan jalur arkian rute kapal dagang. Sungai Semarang ini melambangkan batang air yang beludak ke wilayah induk kota. Sungai Semarang beludak dari kaki Bukit Bergota sisi barat - kidul Lawang Sewu - Jalur inspeksi Batan Miroto - Pecinan - Kota Lama - Muara Baru. Tahun 1885, Kanalisasi telah rampung dibangung bagi Pemerintah Hindia Belanda ala Sungai Garang (sisi barat kota). Sungai Garang ini melambangkan Banjir Kanal Barat yang letaknya tepat di antara wilayah Kota Semarang dengan memaruh Kota Semarang jadi dua sisi, adalah sisi barat dengan sisi timur. Tahun 1895, Kanalisasi anyar telah diselesaikan bagi Pemerintah Belanda sebagai akal pencegahan air besar yang semakin akut di Kota Semarang era itu, adalah dengan membangun Banjir Kanal Timur. Pembangunan Banjir Kanal Timur ini dilakukan dengan menyudet Sungai Plumbon yang beludak di wilayah timur Kota Semarang. Pembangunan kanalisasi di Kota Semarang melambangkan pembentukan kanalisasi perdana di Indonesia. Keberhasilan kanalisasi Kota Semarang ini melecut pembentukan kanalisasi di metropolis - metropolis lain, bagaikan Jakarta, Surabaya, dengan Padang. Hingga kini, ketiga batang air kanal tersebut sedang jadi sorotan Pemerintah Kota Semarang buat melancarkan normalisasi dengan pengerukan, agar drainase perkotaan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kota Semarang memegang kemiripan individualitas ihwal fisik dengan metropolis - metropolis di Belanda. Kemiripan ini berupa cekungan kolong laut, karena adanya depresi daratan sehingga melatih ledokan yang tak sedemikian itu luas. Depresi daratan ini disebabkan karena depresiasi bidang butala dengan land subsidence akhir eksploitasi airtanah berlebih. Jenis butala aluvial lagi berpengaruh di depresiasi bidang butala di wilayah Kota Semarang. Adanya cekungan ini lagi buah yang ditimbulkan karena aksi penimbunan ala pantai - pantai di Kota Semarang yang melatih tanggul - tanggul laut. Beberapa wilayah di Kota Semarang, khususnya Semarang Utara memegang keagungan dibawah bidang laut. Kondisi bagaikan ini memungkinkan timbulnya air besar memadai akut ala wilayah cekungan tersebut.
Kota Semarang memegang baret pantai sepanjang 20 kilometer dengan tipologi pantai yang tak beraturan. Pengaruh aksi manusia berperan di perubahan tipologi pantai, bagaikan aksi penimbunan dengan pengendapan bagi sungai. Salah satu kawasan penimbunan yang memadai dikenali bagi masyarakat Kota Semarang adalah Pantai Marina. Pertumbuhan Kota Semarang tak lepas dari ihwal geografis Semarang yang melambangkan wilayah pesisir dengan adanya pelabuhan. Pelabuhan jadi manggala bakal perkembangan Kota Semarang hingga jadi wilayah perkotaan era ini. Bermula dari aksi bursa di bandar membentuk Kota Semarang melambangkan wilayah penting di pembangunan perekonomian dengan jasa distribusi barang jasa sejak zaman pra-kolonialisme. Sungai - batang air yang beludak di induk metropolis awal melambangkan kawasan pelabuhan. Salah satu batang air tersibuk sebagai jalur arkian rute kapal dengan perahu adalah batang air Semarang. Akibat pengendapan sungai, batang air Semarang telah tak memungkinkan buat jalur arkian lintas, kemudian bandar direlokasi ke Muara Baru.
Iklim & Cuaca[sunting | sunting sumber]
Kota Semarang memegang ihwal keadaan tropis dengan tipe keadaan bagi klasifikasi Koppen adalah Am (Tropikal Monsunal). Iklim tropis monsunal ini dipengaruhi bagi letak lintang yang memadai jauh dari khatulistiwa sehingga buah ITCZ (hujan tahunan) kurang berpengaruh di Kota Semarang. Iklim monsunal ini lagi berpengaruh terhadap arketipe hari di Kota Semarang secara periodik, adalah hari kering/kemarau dengan hari basah/penghujan. Pola hari di Kota Semarang disebabkan bagi rayapan tahunan baskara yang menyebabkan perubahan dengan perbedaan apitan ala wilayah bidang bumi.
Musim basah/penghujan memegang periode 6 bulan (Oktober - Maret) biarpun cuaca sering berubah - ubah. Bulan Januari melambangkan puncak hari becek dengan ceper - ceper curah hujan angin 430 mm dengan suhu ceper - ceper 27 derajat. Musim becek di Kota Semarang memegang individualitas dengan ihwal angin yang hangat dengan basah. Musim becek ini terjadi karena adanya aliran jasad angin rendah (suhu) dari Benua Asia bertemu dengan jasad angin hangat di sepanjang khatulistiwa, sehingga menimbulkan gumpalan awan dengan kandungan uap cecair adiluhung di kawasan ekuator. Bulan - bulan becek lagi melambangkan periode iradiasi baskara bertambah panjang daripada periode bulan - bulan kering. Puncaknya ala tanggal 22 Desember dimana terjadi December Solstice (titik balik kidul matahari), yang mana durasi panjang hari di Kota Semarang adalah 12 arloji 30 menit (lebih panjang 30 menit).
Musim kering/kemaru memegang periode 6 bulan (April - September) biarpun cuaca dengan asal hari sering berubah - ubah. Bulan Agustus melambangkan puncak hari kering dengan ceper - ceper curah hujan angin 60 mm dengan suhu ceper - ceper 28 derajat. Musim kering ini memegang individualitas ihwal angin yang kering dengan terik. Terdapat faal yang terjadi ketika hari kering berlangsung di Kota Semarang, adalah faal depresiasi suhu udara. Fenomena depresiasi suhu angin ini terjadi akhir adanya aliran jasad angin rendah (suhu) dari Australia mengarah ke Benua Asia. Aliran jasad angin rendah (suhu) ini terjadi karena adanya pembentukan sistem apitan adiluhung di Australia dengan induk apitan aib di Asia sepanjang periode hari kering. Kondisi ini lagi dipengaruhi bagi rayapan tahunan baskara dengan letak baskara yang era periode hari kering berada di Belahan Bumi Utara. Suhu angin terendah yang suah terekam ala bulan Juli 2015 mengaras 18° C. Periode bulan - bulan kering melambangkan periode iradiasi baskara bertambah mini dibandingkan bulan - bulan basah. Puncaknya ala tanggal 21 Juni dimana terjadi June Solstice (titik balik melahirkan matahari), yang mana durasi panjang hari di Kota Semarang adalah 11 arloji 35 menit (lebih mini 25 menit).
Musim peralihan melambangkan periode dimana terjadi kisaran musim, baik becek ke kering maupun sebaliknya. Musim peralihan ini terjadi ala bulan - bulan asal dengan belakang baik hari becek maupun kering, adalah bulan September, Oktober, Maret, dengan Aprl. Musim peralihan ini ditandai dengan bulan - bulan melempem yang mana curah hujan angin bulanan bertambah dari 100 mm, akan tetapi kurang dari 200 mm. Karakteristik hari peralihan ini ditandai dengan ihwal angin yang banyak lembab, sehingga menimbulkan buah gerah ala tubuh. Kondisi angin ala hari peralihan banyak arketipe bagi perkembangan mikroorganisme, sehingga berjibun ada penyakit, bagaikan flu, demam, dengan penyakit kulit. Bulan - bulan hari peralihan ini disebabkan bagi faal kulminasi yang terjadi di Kota Semarang. Fenomena kulminasi terjadi ala Bulan Oktober belakang dengan Bulan Februari pertengahan di Kota Semarang.
Kota Semarang memegang keadaan becek dengan ceper - ceper curah hujan angin tahunan sebesar 2.780 mm. Meskipun demikian, curah hujan angin di Kota Semarang bervariasi, karena buah dari buah topografi yang ada di Kota Semarang. Kota kolong memegang ceper - ceper curah hujan angin tahunan sebesar 2.500 mm, sedangkan Kota arah memegang ceper - ceper curah hujan angin tahunan bertambah adiluhung sebesar 3.000 mm. Perbedaan curah hujan angin ini disebabkan karena buah topografi yang menimbulkan hujan angin konveksi ala wilayah Kota Semarang. Rata - ceper suhu tahunan di Kota Semarang sebesar 28 °C, dengan fluktuasi suhu tak sedemikian itu berarti di setahun. Suhu tertinggi yang suah terjadi di Kota Semarang adalah 39 °C, dengan suhu terendah yang suah terjadi adalah 18° C. Fenomena suhu panas ini lagi dikarenakan adanya faal urban heat island di Kota Semarang.
Data keadaan Semarang | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29 (85) |
29 (85) |
30 (86) |
31 (88) |
32 (89) |
32 (89) |
32 (89) |
32 (89) |
32 (90) |
32 (90) |
31 (88) |
30 (86) |
31 (87.8) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 25 (77) |
25 (77) |
25 (77) |
26 (78) |
26 (78) |
25 (77) |
24 (76) |
24 (76) |
25 (77) |
26 (78) |
26 (78) |
25 (77) |
25.2 (77.2) |
Presipitasi mm (inci) | 430 (16.93) |
360 (14.17) |
320 (12.6) |
230 (9.06) |
160 (6.3) |
80 (3.15) |
80 (3.15) |
60 (2.36) |
100 (3.94) |
160 (6.3) |
220 (8.66) |
330 (12.99) |
2.780 (109,45) |
Sumber: Weatherbase [6] |
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Sejarah Semarang berawal kurang bertambah ala masa ke-6 M, adalah alam pesisir yang bernama Pragota (sekarang jadi Bergota) dengan melambangkan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut ala abad itu melambangkan bandar dengan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang sedang berjalan berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu melatih daratan. Bagian metropolis Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian awal melambangkan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di alam Pasar Bulu sekarang dengan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, area armada Laksamana Cheng Ho bersandar ala warsa 1435 M. Di area pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dengan masjid yang cukup sekarang sedang dikunjungi dengan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).
Pada belakang masa ke-15 M ada seseorang ditempatkan bagi Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), buat mencecerkan ajaran Islam dari perbukitan Bergota. Dari waktu ke waktu alam itu semakin subur, dari tengah kesuburan itu tumbuhlah pohon asam yang berjarak jarak satu sama beda (jarang - jarang) (bahasa Jawa: asem arang), sehingga melepaskan gelar ataupun cap alam itu yang kemudian jadi Semarang.
Sebagai pembangun desa, kemudian jadi kepala alam setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, bimbingan alam dipegang bagi putranya yang bernama Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat ataupun Sunan Pandanaran II ataupun Sunan Pandanaran Bayat ataupun Ki Ageng Pandanaran ataupun Sunan Pandanaran saja). Di kolong bimbingan Pandan Arang II, alam Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Kesultanan Pajang. Karena persyaratan kenaikan alam dapat dipenuhi, diputuskan buat membentuk Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 Rabiul Awal warsa 954 H disahkan bagi Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi metropolis Semarang. Seiring dengan jatuhnya Pajang ke tangan Kesultanan Mataram, wilayah Semarang masuk di wilayahnya.
Pada tanggal 15 Januari 1678 Amangkurat II dari Kesultanan Mataram di Kartasura, menggadaikan Semarang dengan sekitarnya kepada VOC sebagai bagian pembayaran hutangnya[7]. Dia mengklaim alam Priangan dengan pajak dari bandar pesisir cukup hutangnya lunas. Pada warsa 1705 akibatnya Susuhunan Pakubuwono I mempersembahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu buat merebut lagi Keraton Kartasura. Sejak era itu Semarang resmi jadi metropolis milik VOC dengan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
Pada warsa 1906 dengan Stadblat Nomor 120 warsa 1906 dibentuklah negara Gemeente. Pemerintah metropolis besar ini dikepalai bagi seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang bagi orang-orang Belanda berakhir ala warsa 1942 dengan datangnya pemerintahan pendudukan Jepang.
Pada abad Jepang terbentuklah negara alam Semarang yang dikepalai Militer (Shico (kanji: 市長 )) dari Jepang. Didampingi bagi dua orang wakil (Fuku Shico (kanji: 副市長)) yang masing-masing dari Jepang dengan seorang bangsa Indonesia. Tidak durasi sesudah kemerdekaan, adalah tanggal 15 cukup 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa keberanian pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tak bersedia mempersembahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal sebagai Pertempuran Lima Hari.
Tahun 1946 Inggris arah cap Sekutu mempersembahkan metropolis Semarang kepada pihak Belanda. Ini terjadi ala tanggal 16 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihat, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali metropolis Semarang dini proklamasi kemerdekaan. Selama abad pendudukan Belanda tak ada pemerintahan alam metropolis Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan konsisten menjalankan pemerintahan di alam ceruk ataupun alam evakuasi di dalam metropolis cukup dengan bulan Desember 1948. alam evakuasi berpindah-pindah mulai dari metropolis Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dengan akibatnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang bagi R. Patah, R. Prawotosudibyo dengan Mr. Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha melatih lagi pemerintahan Gemeente bagaikan ala abad kolonial dahulu di kolong bimbingan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tak berhasil, karena di abad pemulangan kedaulatan harus mempersembahkan kepada Komandan KMKB Semarang ala bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. mempersembahkan kepemimpinan negara alam Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai adiluhung Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun lagi aparat pemerintahan guna mempercepat jalannya pemerintahan.
Ekonomi[sunting | sunting sumber]
Selain sebagai induk pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dengan Kotamadya Semarang, Kota Semarang lagi melambangkan induk bursa dengan bisnis yang termasuk di kawasan penting domestik (KSN). Perananya sebagai induk bursa dengan bisnis, Kontribusi perniagaan Kota Semarang memadai besar terhadap perekonomian nasional. Menurut bahan BPS 2012, PDRB Kota Semarang arah dasar harga berlaku mengaras angka Rp 54,38 triliun.[8]:38-39 Sebagian besar bagian aktivitas perekonomian yang memerintah adalah bagian perindustrian dengan bagian perdagangan.[8]:43
Dari warsa ke tahun, perkembangan perniagaan di Kota Semarang memadai tinggi. Pertumbuhan perniagaan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah migrasi masuk, depresiasi angka pengangguran, dengan meningkatnya pembentukan infrastruktur di Kota Semarang. Meskipun perkembangan perniagaan di Kota Semarang kalah saing dengan perkembangan perniagaan di Jakarta dengan Surabaya, akan tetapi keadaan bisnis yang kontributif memungkinkan perkembangan secara bertahap dengan berkelanjutan. Kini, Kondisi perekonomian Kota Semarang lagi mulai ditandai dengan munculnya gedung - gedung pencakar angkasa yang menjalar di seantero penjuru Kota Semarang. Menurut bahan skyscraper, Kota Semarang memegang 30 gedung dengan keagungan minimum 12 lantai dengan 75 gedung berkeliling 7 - 11 lantai. Gedung - gedung pencakar angkasa ini difungsikan sebagai perkantoran, hotel, dengan apartemen. Gedung - gedung pencakar angkasa ini terkonsentrasi ala wilayah Semarang Pusat (Kawasan CBD Golden Triangle) dengan Semarang Selatan (Tembalang dengan Banyumanik). Berikut adalah jadwal gedung - gedung pencakar angkasa yang telah ada, tahap konstruksi, maupun direncanakan: Daftar gedung tertinggi di Semarang.
Kawasan Bisnis Terpadu - Central Business Districts (CBD)[sunting | sunting sumber]
Sebagai induk pemerintahan dengan perekonomian kedaerahan Jawa Tengah, Kota Semarang telah bertransformasi dengan berdinamika mengarah kearah yang bertambah baik lagi. Dalam kurun waktu perkembanganya, Kawasan metropolitan Semarang berjalan berkontribusi dengan turut andil di finansial dengan moneter yang vital di Indonesia. Sektor bursa dengan perindustrian yang mekar pesat jadi kunci dasar pembentukan Kota Semarang. Pertumbuhan metropolis yang banyak adiluhung lagi dikarenakan berkembangnya bagian jasa di arus perekonomian Kota Semarang dengan akan berjalan mengalami peningkatan. Pertumbuhan perekonomian ini banyak melecut meningkatnya kapasitas beli masyarakat, arus modal, indeks kepercayaan konsumen, dengan minat investasi. Semakin kondusifnya keadaan bisnis di Kota Semarang menyebabkan tumbuhnya kawasan perkantoran dengan perdagangan. Sebagai akal regionalisasi dengan keperluan tata ruang wilayah, mekar kawasan bisnis harmonis ataupun CBD (Central Business District) di Kota Semarang yang diperuntukan buat kawasan perniagaan terpadu.
Kota Semarang memegang kawasan CBD utama, adalah Golden Triangle Bussiness District. Golden Triangle Bussiness District melambangkan kawasan bisnis harmonis yang terletak di Semarang Pusat yang memegang tiga segmen sub-CBD, meliputi: Simpang Lima City Center (SLCC), Pemuda Central Bussiness District (PCBD), dengan Gajahmada Golden Triangle (GGT). Selain Golden Triangle Bussiness District, Kota Semarang lagi memegang kawasan CBD yang sedang mekar menjalar di beberapa lokasi, meliputi: Kawasan CBD Peterongan, Kawasan CBD Majapahit, Kawasan CBD Setiabudi, Kawasan CBD Tembalang, dengan Kawasan CBD Jenderal Sudirman - Kalibanteng. Pengembangan Kawasan CBD ini disebabkan karena ihwal induk metropolis mulai menunjukan kejenuhan, sehingga terjadi perluasan induk bisnis.
Kawasan CBD Semarang Pusat (Golden Triangle Bussiness District)[sunting | sunting sumber]
Simpang Lima City Center (SLCC)[sunting | sunting sumber]
Simpang Lima City Center (SLCC) adalah segmen dari kawasan Golden Triangle Central Business District (CBD) ataupun Kawasan Bisnis Terpadu yang terletak di wilayah Kota Semarang Pusat. SLCC melambangkan sub-CBD yang berperan sebagai hati perekonomian Kota Semarang. Jalan - jalan protokol yang termasuk di SLCC, meliputi: Jalan Pandanaran, Jalan Pahlawan, Jalan Achmad Yani, Jalan Gajahmada, dengan Jalan KH Achmad Dahlan. SLCC dihiasi bagi banyaknya gedung pencakar angkasa yang ada di kawasan ini. Terdapat beberapa gedung ikonik yang jadi ikon dari SLCC, jarak lain: Swiss-Belhotel InternationalHotel Semarang, Ciputra Mall, Horison Hotel, Plaza Simpang Lima, Louis Kienne Serviced Apartment Hotel, HA-KA Hotel, Santika Premiere Hotel, Wisma HSBC, Indosat Oooredoo Tower, Living Plaza ACE Hardware & InForma, Gramedia Center Pandanaran, Accor Ibis Simpang Lima Hotel, Amaris Simpang Lima Hotel, Tentrem Hotel Mall Apartment Semarang, Simpang Lima Residences, SMC (Semarang Medical Centerl) Telogorejo Hospital, Mega Bank Tower, Universitas Stikubank Tower, Pandanaran Hotel, DBS Center, @Hom Hotel, SentraLand Superblock, Graha Bank Indonesia, Plaza Telkom, Wisma Telkomsel, XL AxiataCenter Simpang Lima, Bank Mandiri Plaza, CitiBank Square, Pramuka Building, Kantor Gurbenur dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kantor Polda Jawa Tengah, dengan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah.
Pemuda Central Business District (PCBD)[sunting | sunting sumber]
Pemuda Central Bussiness District (PCBD) melambangkan segmen kawasan bisnis harmonis Golden Triangle yang terletak di kawasan Tugu Muda dengan Jalan Pemuda di Wilayah Semarang Pusat. PCBD melambangkan titik terbarat kawasan Golden Triangle. PCBD mencakup Jalan Pemuda, Jalan Imam Bondjol, Jalan Pandanaran, dengan Jalan MGR Soegijapranata. Terdapat gedung ikonik Kota Semarang yang termasuk di kawasan PCBD, adalah Tugu Muda dengan Lawang Sewu Heritage Complex. Bangunan - gedung adiluhung lagi ada di kawasan PCBD, jarak lain: Semarang Tourism Center, Pandanaran Building, Danamon Tower, Wisma BII Maybank, Menara Juang 45, Wisma Sucofindo (FWD & DanaReksa), DP Mall, SmartFren Galeri, Bank Panin Plaza, Menara Suara Merdeka, Premier Inn Hotel Office Tower (coming soon), The Pinnacle Apartment Tower, Menara Bank Mega, Manulife Building, ANZ Square, Graha BRI, House of Indonesia Stock Exchange (IDX) Pandanaran (Bursa Efek Indonesia Semarang), Dafam Hotel, Graha Bina Artha (Bank JaTeng headquarter), Amaris Hotel, Gramedia Plaza Pemuda, Paragon City Mall, Crowne Plaza Hotel, Accor Novotel Hotel, Whiz Hotel, CitraDream Hotel, Accor Ibis Budget Hotel, Menara Bank Mandiri, Wisma BCA, Marquis de Lafayette Pollux, Sri Ratu Plaza.
Gajahmada Golden Triangle (GGT)[sunting | sunting sumber]
Gajahmada Golden Triangle (GGT) melambangkan segmen kawasan bisnis harmonis Golden Triangle yang terletak di wilayah Semarang Pusat. GGT melambangkan sub-CBD Golden Triangle yang terkonsentrasi di wilayah utara. GGT ini mencakup Jalan Gajahmada, Jalan Depok, Jalan MH Thamrin, dengan Jalan Pemuda. GGT terdapat kawasan Budaya Tionghoa (Pecinan) Semarang (Semarang Chinatown Heritage Complex) dengan kawasan agunan budaya Pasar Johar Semarang. Kini, GGT ada dengan beberapa gedung adiluhung yang mendandani kawasan tersebut, jarak lain: Gumaya Tower Hotel, ACE Gajahmada, Sri Ratu Mall, MG Suites Maven Hotel & Residences, Chanti Hotel, Semarang Town Square (SETOS), 3 Store Gajahmada, Grandhika Hotel, dengan Louis Kienne Pemuda.
Kawasan CBD Semarang Selatan[sunting | sunting sumber]
Kawasan CBD Semarang Selatan melambangkan pembangunan induk perekonomian dengan pelayanan khalayak anyar di wilayah Semarang Selatan. Pemusatan perekonomian anyar ini bertujuan buat mengatasi kejenuhan aktivitas perekonomian di induk kota. Kawasan CBD Semarang Selatan ini melambangkan gabungan dari kawasan CBD Setiabudi dengan Kawasan CBD Tembalang - Banyumanik. Kawasan CBD Semarang Selatan banyak potensial dengan kontributif buat mengembangkan bisnis dengan minat investasi, dikarenakan aksesibilitas adiluhung dengan pergeseran induk bisnis yang terjadi di Kota Semarang. Kawasan CBD Semarang Selatan siap akan dihiasi bagi beberapa gedung yang menjulang adiluhung diatas 25 lantai di beberapa waktu kedepan. Kawasan CBD Semarang Selatan nantinya akan jadi induk perniagaan kidul Kota Semarang. Gedung - gedung yang akan mendandani kawasan CBD Semarang Selatan jarak lain: Lippo Mall & Appartment, Transmart II, Apartemen Tamansari Cendekia, Paltrow Appartment, dengan Alton Appartment. Jalan - jalan yang jadi kontemplasi Kawasan CBD Semarang Selatan adalah Jalan Setiabudi, Jalan Prof. Soedarto, Jalan Tirto Agung Pedalangan, dengan Jalan Durian Raya.
Kawasan CBD Semarang Timur[sunting | sunting sumber]
Kawasan CBD Semarang Timur melambangkan pembangunan induk bursa dengan jasa di wilayah timur Kota Semarang. Pengembangan kawasan bisnis ini terpusat ala sepanjang Jalan Majapahit di Kecamatan Pedurungan. Pengembangan ini akan didorong bagi adanya proyek penting Pemerintah Kota Semarang, adalah Simpang Lima II yang nantinya akan berdiri di Kecamatan Pedurungan. Kawasan CBD Semarang Timur melambangkan kawasan bisnis dengan perkembangan tercepat setelah Semarang Selatan. Pertumbuhan kawasan CBD ini ditandai dengan munculnya gedung pencakar langit, adalah Hotel Horison, dengan outlet restoran - restoran internasional, bagaikan Pizza Hut, McDonald's Pedurungan, dengan Hoka - Hoka Bento. Terdapat lagi induk perbelanjaan yang ada di kawasan ini, adalah Transmart IV, Central City Mall, Lotte Mart dengan Super Swalayan Ada.
Kawasan CBD Semarang Barat[sunting | sunting sumber]
Kawasan CBD Semarang Barat melambangkan pembangunan induk aktivitas perekonomian Kota Semarang di wilayah barat. Pengembangan kawasan bisnis harmonis ini mencakup Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Pamularsih, Jalan Siliwangi, Bundaran Kali Banteng, dengan Jalan Madukoro. Kawasan CBD ini mekar karena buah bagi aksesibilitas terhadap Bandara Internasional Achmad Yani dengan perkembangan orang di wilayah Semarang Barat. Kawasan CBD Semarang Barat melambangkan salah satu CBD yang tak memegang gedung pencakar angkasa sebagai cagak aksi perekonomian di kawasan tersebut, dikarenakan adanya beleid KKOP otoritas Bandara Internasional Achmad Yani terhadap keagungan banggunan. Peraturan KKOP ini menyangkut keselamatan arkian rute angin di Kota Semarang. Terdapat induk perbelanjaan dengan perkantoran yang ada di kawasan CBD Semarang Barat, jarak lain: Giant Supermarket, Super Indo Supermarket, Semarang Grand City Mall, dengan Kompleks Perkantoran Madukoro. Per Juni 2018, Jalan Madukoro melambangkan akses elementer mengarah Bandara Internasional Achmad Yani dari induk kota.
Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Daftar Wali Kota[sunting | sunting sumber]
Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]
Berdasarkan produk Pemilu 2014, DPRD Kota Semarang menempatkan wakilnya berjumlah 50 orang yang terpilih dari tujuh alam pemilihan.[9][10][11][12][13][14][15]DPRD Kota Semarang produk Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari 9 partai, dengan perincian sebagai berikut:
Kecamatan[sunting | sunting sumber]
Kota Semarang mengenal sistem donasi wilayah kota, bagaikan halnya metropolis - metropolis besar lainya, bagaikan Jakarta dengan Surabaya. Dalam donasi wilayah kota, Kota Semarang terbagi jadi lima wilayah kota, jarak lain : Semarang Tengah/Pusat, Semarang Timur, Semarang Barat, Semarang Selatan, dengan Semarang Utara. Pembagian wilayah metropolis ini dilatarbelakangi bagi donasi sub-residen bagi Pemerintah Hindia Belanda yang setingkat dengan kecamatan. Wilayah metropolis ini berbeda dengan kecamatan, biarpun penyebutan cap wilayah metropolis mirip dengan penamaan kecamatan, bagaikan Wilayah Semarang Timur dengan Kecamatan Semarang Timur. Meskipun donasi wilayah metropolis ini tak dipergunakan buat menetapkan aras administratif, bagaikan Jakarta dengan Surabaya, akan tetapi penyebutan wilayah metropolis ini sedang sering dipergunakan buat mempermudah mengetahui suatu tempat bagi letak relatifnya terhadap induk kota. Wilayah metropolis ini tak memegang aras distingtif tercantel cakupan wilayahnya melingkungi administratif apa saja, akan tetapi dapat diidentifikasi dengan individualitas dengan ihwal tiap wilayah baik secara fisik, sosial, ekonomi, maupun budaya.
Wilayah Semarang Pusat mencakup seantero kecamatan Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Timur (sisi selatan), Gajahmungkur (sisi utara), dengan Candirsari (sisi utara);
Wilayah Semarang Utara mencakup seantero kecamatan Semarang Utara, Semarang Timur (sisi utara), Gayamsari (sisi utara), dengan Genuk (sisi barat dengan utara);
Wilayah Semarang Timur mencakup seantero kecamatan Pedurungan, Gayamsari (sisi selatan), Tembalang (sisi utara) danGenuk (sisi kidul dengan timur);
Wilayah Semarang Barat mencakup seantero kecamatan Semarang Barat, Ngaliyan, Mijen, dengan Tugu;
Wilayah Semarang Selatan mencakup seantero kecamatan Banyumanik, Gunungpati, Tembalang (sisi selatan), Candisari (sisi selatan), Gajahmungkur (sisi selatan).
Batas wilayah tersebut didasarkan identifikasi dengan tak baku bagi ketentuan regulasi dengan determinasi negara yang berlaku, sehingga determinasi wilayah metropolis ini bersifat 'subyektif'.
Secara yuridis, Kota Semarang melambangkan wilayah kotamadya (daerah ambang II) yang terjadi arah 16 wilayah administratif kecamatan dengan 177 wilayah administratif kelurahan. Wilayah kecamatan terluas di Kota Semarang adalah Kecamatan Mijen yang memegang banglas 57,55 km persegi, bahkan bertambah banglas dari wilayah administratif Kotamadya Yogyakarta yang cuma seluas 46 km persegi. Luas wilayah kecamatan bungsu adalah Kecamatan Semarang Selatan yang cuma seluas 5,93 km persegi. Sebelum ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 Tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang, jumah kecamatan di Kota Semarang cuma 9 kecamatan. Paska warsa 1976, kecamatan di Kota Semarang bertambah jadi 16 buah kecamatan. Pada PP No. 16/1976, beberapa wilayah yang masuk ke di wilayah Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, dengan Kabupaten Demak masuk kedalam wilayah administrasi Kota Semarang. Wilayah - wilayah tersebut kemudian tercampur jadi kecamatan - kecamatan di Kota Semarang, sehingga luasan wilayah administratif Kota Semarang jadi wilayah kotamadya alam ambang II terluas di Pulau Jawa (373,70 km persegi), yang kemudian disusul bagi Kota Surabaya (350,64 km persegi).
Kecamatan | Hanacaraka | Transliterasi | Kelurahan |
---|---|---|---|
Banyumanik | ꦧꦚꦸꦩꦤꦶꦏ꧀ | Banyumanik | Pudakpayung, Gedawang, Jabungan, Padangsari, Banyumanik, Srondol Wetan, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Sumurboto, Banyumanik, Semarang, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang, Tinjomoyo, Ngesrep |
Candisari | ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦱꦫꦶ | Candhisari | Candi, Jatingaleh, Jomblang, Kaliwiru, Karanganyargunung, Tegalsari, Wonotingal |
Gajahmungkur | ꦒꦗꦃꦩꦸꦁꦏꦸꦂ | Gajahmungkur | Bendanduwur, Bendanngisor, Bendungan, Gajahmungkur, Karangrejo, Lempongsari, Petompon, Sampangan |
Gayamsari | ꦒꦪꦩ꧀ꦱꦫꦶ | Gayamsari | Gayamsari, Kaligawe, Pandean Lamper, Sambirejo, Sawah Besar, Siwalan, Tambakrejo |
Genuk | ꦒꦼꦤꦸꦏ꧀ | Genuk | Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan, Banjardowo, Gebangsari, Genuksari, Karangroto, Kudu, Muktiharjo Lor, Penggaron Lor, Sembungharjo, Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, Trimulyo |
Gunungpati | ꦒꦸꦤꦸꦁꦥꦛꦶ | Gunungpathi | Cepoko, Gunungpati, Jatirejo, Kalisegoro, Kandri, Mangunsari, Ngijo, Nongkosawit, Pakintelan, Patemon, Plalangan, Pongangan, Sadeng, Sekaran, Sukorejo, Sumurejo |
Mijen | ꦩꦶꦗꦺꦤ꧀ | Mijèn | Cangkiran, Bubakan, Jatibarang, Jatisari, Karangmalang, Kedungpane, Mijen, Ngadirgo, Pesantren, Polaman, Purwosari, Tambangan, Wonolopo, Wonoplumbon, |
Ngaliyan | ꦔꦭꦶꦪꦤ꧀ | Ngaliyan | Bambankerep, Beringin, Gondoriyo, Kalipancur, Ngaliyan, Podorejo, Purwoyoso, Tambak Aji, Wonosari |
Pedurungan | ꦥꦼꦢꦸꦫꦸꦔꦤ꧀ | Pedurungan | Gemah, Kalicari, Muktiharjo Kidul, Palebon, Pedurungan Kidul, Pedurungan Lor, Pedurungan Tengah, Penggaron Kidul, Plamongan Sari, Tlogomulyo, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan, |
Semarang Barat | ꦱꦼꦩꦫꦁꦏꦸꦭꦺꦴꦤ꧀ | Semarang Kulon | Bojongsalaman, Bongsari, Cabean, Gisikdrono, Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon, Karangayu, Kembangarum, Krapyak, Krobokan, Manyaran, Ngemplaksimongan, Salamanmloyo, Tambakharjo, Tawangmas, Tawangsari |
Semarang Selatan | ꦱꦼꦩꦫꦁꦏꦶꦢꦸꦭ꧀ | Semarang Kidul | Barusari, Bulustalan, Lamper Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah, Mugassari, Peterongan, Pleburan, Randusari, Wonodri |
Semarang Tengah | ꦱꦼꦩꦫꦁꦠꦼꦔꦃ | Semarang Tengah | Bangunharjo, Brumbungan, Gabahan, Jagalan, Karangkidul, Kauman, Kembangsari, Kranggan, Miroto, Pandansari, Pekunden, Pendrikan Kidul, Pendrikan Lor, Purwodinatan, Sekayu |
Semarang Timur | ꦱꦼꦩꦫꦁꦮꦺꦠꦤ꧀ | Semarang Wétan | Bugangan, Karangtempel, Karangturi, Kebonagung, Kemijen, Mlatibaru, Mlatiharjo, Rejomulyo, Rejosari, Sarirejo, Bandarharjo |
Semarang Utara | ꦱꦼꦩꦫꦁꦭꦺꦴꦂ | Semarang Lor | Bulu Lor, Dadapsari, Kuningan, Panggung Kidul, Panggung Lor, Plombokan, Purwosari, Tanjungmas |
Tembalang | ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦭꦁ | Tembalang | Bulusan, Jangli, Kedungmundu, Kramas, Mangunharjo, Meteseh, Rowosari, Sambiroto, Sendangguwo, Sendangmulyo, Tandang, Tembalang |
Tugu | ꦠꦸꦒꦸ | Tugu | Jerakan, Karanganyar, Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Randu Garut, Tugurejo |
Penduduk[sunting | sunting sumber]
Penduduk Semarang galibnya adalah suku Jawa dengan memakai Bahasa Jawa sebagai budi sehari-hari. Agama kebanyakan yang dianut adalah Islam. Semarang memegang komunitas Tionghoa yang besar. Seperti di alam lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka telah berbaur erat dengan orang setempat dengan memakai Bahasa Jawa di berkomunikasi sejak ratusan warsa silam.
Julukan[sunting | sunting sumber]
Kota Semarang mempunyai mempunyai beberapa julukan, jarak lain:
- Venetië van Java[16]
Semarang dilalui berjibun batang air di antara metropolis bagaikan di Venesia (Italia), sehingga Belanda menyebut Semarang sebagai Venetië van Java.
- Kota Lumpia
Lumpia adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya adalah budaya Jawa dengan China. Lumpia seorang diri diambil dari kata lun pia (hokkien : 润餅).
- Kota Atlas
Semarang memegang semboyan Kota ATLAS akronim (Aman, Tertib, Lancar, Asri dengan Sehat), sebagai slogan pemeliharaan kecantikan kota.
- The Port of Java
Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Wali Kota Semarang memetik slogan pariwisata Semarang, The Port of Java (Pelabuhannya Jawa) sebagai akal pencitraan metropolis Semarang sebagai induk Pelabuhan Jawa. Karena Setiap orang yang akan pergi dari Jakarta ataupun Jawa Barat ke Surabaya ataupun Jawa Timur dengan lagi sebaliknya, harus melewati dengan singgah di Kota Semarang. Bahkan bagi asal usul Laksamana Ceng Ho juga berlabuh di Kota Semarang buat singgah.
- Semarang Pesona Asia
Pada warsa 2009 dari wacana beberapa pihak, Wali Kota Semarang menyetujui slogan "SPA", di mana konsekuensinya, dilakukan pembersihan dengan pembentukan di mana mana, (perbaikan saluran, jalan, trotoar, taman, penataan pkl)
Pariwisata[sunting | sunting sumber]
Wisata Alam[sunting | sunting sumber]
- Pulau Tirangcawang, di Kelurahan Tugu
- Pantai Tirang, di Kelurahan Tambak Harjo
- Pantai Marina, di Kelurahan Tawangsari
- Pantai Maron, di Kelurahan Tambak Harjo
- Goa Kreo, di Kelurahan Kandri
- Taman Lele Semarang, di Kelurahan Tambakaji
- Curug Lawe di Gunungpati
- Curug Benowo di Gunungpati
- Curung Karang Joho di Ngaliyan
- Brown Canyon di Kelurahan Meteseh
Wisata sejarah[sunting | sunting sumber]
- Museum MURI, di Jl. Jendral Pol. Anton Sujarwo, Kelurahan Srondol Kulon, Semarang Banyumanik
- Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah, di MAJT Menara Asmaul Husna Lt 3, Kelurahan Sambirejo, Gayamsari
- Museum Jamu Nyonya Meneer, di Kelurahan Muktiharjo
- Museum Jawa Tengah Ronggowarsito, di Kelurahan Gisikdrono
- Museum Mandala Bhakti, di Kelurahan Pindrikan Kidul
- Lawang Sewu, di Kelurahan Pindrikan Kidul
- Tugu Muda, di Kelurahan Pindrikan Kidul
- Candi Tugu, di Kelurahan Tugurejo
- Little Netherland (Kota Tua Semarang), di Kelurahan Purwodinatan
- Taman Budaya Raden Saleh, di Jl. Sriwijaya, Semarang
- Old City 3D Trick Art Museum, di Jl. Letjen Suprapto, Semarang
- Dream Museum Zone, di Tanjung Mas, Semarang
- Kota Tua Semarang, di Semarang Utara, Semarang
Wisata religius[sunting | sunting sumber]
- Masjid Agung Jawa Tengah, di Kelurahan Sambirejo
- Masjid Baiturrahman Semarang, di Simpanglima
- Masjid Kauman Semarang, di alam Kauman, Johar
- Klenteng Sam Po Kong, di alam Simongan
- Kelenteng Tay Kak Sie ( Tionghoa : 大覺寺 ) Tri Dharma, di Gang Lombok, Semarang Pusat
- Gereja Blenduk, di Kecamatan Semarang Utara
- Gereja Katedral Semarang di Kelurahan Randusari
- Gereja JKI Injil Kerajaan Semarang di Kelurahan Tawangsari
- Vihara Mahavira Graha di Kelurahan Tawangsari
- Pagoda Buddhagaya, di Pudak Payung, Banyumanik, Semarang Selatan
- Firdaus Fatimah Zahra, di Gunungpati, Semarang
Wisata keluarga[sunting | sunting sumber]
- Wonderia, di Kelurahan Tegalsari (tidak beroperasi)
- Kebun Binatang Mangkang, di Kelurahan Mangkang Kulon
- Taman Mini Jawa Tengah (Maerokoco), di Kelurahan Tawangsari
- The Fountain Water Park, di Ungaran, Semarang
- Water Blaster, di Jangli, Semarang
- Waterpark Semawis, di Kedungmundu, Tembalang, Semarang
Wisata malam[sunting | sunting sumber]
- Alun-Alun Kota Semarang/Lapangan Pancasila (Simpang Lima)
- Kota Lama Semarang
- Taman Indonesia Kaya (Taman KB)
- Taman Wilis
- Taman Nada
- Taman Garuda
- Taman Meteseh
- Taman Kasmaran
- Taman Bumi Rejo
- Taman Halmahera
- Taman Pandanaran (Taman Warak Ngendok)
Pusat Perbelanjaan[sunting | sunting sumber]
- Mall Ciputra , Simpang Lima
- Java Mall , Peterongan, Semarang Utara
- Paragon City Mall Semarang , Pemuda Central Business District (PCBD)
- DP Mall , Jl. Pemuda Semarang Tengah
- Central City Mall , Jl. Brigjend Sudiarto Km 11
- Simpang Lima Plaza , Simpang Lima City Center
- E-Plaza , Simpang Lima
- Living Plaza , Jl. Pahlawan
- SCJ Plaza , Shopping Center Johar. Jl Agus Salim
- Semarang Plaza . Jl Agus Salim
- Semarang Town Square Jl. Petempen 294
- Johar Trade Mall , Pasar Johar Kauman
- Transmart Telogorejo , Simpang Lima
- Transmart Setiabudi , Jl. Setiabudi, Banyumanik
Perayaan[sunting | sunting sumber]
Kota Semarang memegang beberapa event perayaan, yaitu:
- Dugderan
- Semarang Expo
- Semarang Great Sale
- Semarang Fashion Festival
- Semarang Fashion On The Street
- Festival Kota Lama Semarang
Kuliner[sunting | sunting sumber]
Masakan[sunting | sunting sumber]
Makanan khas Semarang jarak beda adalah:
- Bandeng presto
- Soto Bangkong "Soto Semarang"
- Mie Kopyok
- Sega Becak
- Sega Lunyu
- Sega Ayam
- Tahu Pong
- Pecel Koyor
- Petis Kangkung
- Tahu Petis
- Tahu Gimbal
- Bakso
- Babat Gongso
Jajanan[sunting | sunting sumber]
Jajanan Pasar khas Semarang jarak beda adalah:
Minuman[sunting | sunting sumber]
Minuman khas Semarang jarak beda adalah:
- Kolak Setup
- Es Cao
- Es Marem
- Es Congklik
- Es Dawet Durian Kampung Kali
- Es Krim Toko Oen
- Wedang Durian
- Wedang Jahe Rempah
- Wedang Lengkeng
- Wedang tahu
- Wedang Jalang (Wedang Jahe Alang-alang)
- Wedang Kacang Tanah
Oleh-oleh[sunting | sunting sumber]
Media[sunting | sunting sumber]
Surat kabar[sunting | sunting sumber]
Kota Semarang memegang beberapa warkat informasi di antaranya:
Terrestrial televisi[sunting | sunting sumber]
Kota Semarang lagi memegang 21 basis televisi (15 pengumuman nasional, 5 pengumuman nasional & 1 pengumuman komunitas) seperti:
Kanal | Signal | Frekuensi | Nama | Jaringan | Nama perusahaan | Pemilik | Status | Negara |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
23 | 487,25 MHz | UHF | TVRI Nasional | TVRI | Lembaga Penyiaran Publik TVRI | Pemerintah Indonesia | Nasional | Indonesia |
TVRI Jawa Tengah | Pemerintah Jawa Tengah | Lokal | ||||||
25 | 503,25 MHz | antv | PT Cakrawala Andalas Televisi Semarang dengan Palangkaraya | VIVA | Nasional | |||
27 | 519,25 MHz | Indosiar | PT Indosiar Semarang Televisi | Surya Citra Media | ||||
29 | 535,25 MHz | Trans TV | PT Trans TV Semarang Makassar | Trans Media | ||||
31 | 551,25 MHz | MNCTV | PT TPI Dua | MNC | ||||
33 | 567,25 MHz | RCTI | PT RCTI Dua | MNC | ||||
35 | 583,25 MHz | SCTV | PT Surya Citra Wisesa | Surya Citra Media | ||||
37 | 599,25 MHz | GTV | PT GTV Dua | MNC | ||||
39 | 615,25 MHz | tvOne | PT Lativi Media Karya Semarang dengan Padang | VIVA | ||||
41 | 631,25 MHz | Trans7 | PT Trans 7 Semarang Makassar | Trans Media | ||||
43 | 647,25 MHz | MetroTV | PT Media Televisi Semarang | Media Group | ||||
45 | 663,25 MHz | iNews | PT Global Telekomunikasi Terpadu | MNC | ||||
47 | 679,25 MHz | Kompas TV | PT Televisi Semarang Indonesia | Kompas Gramedia | ||||
48 | 687,25 MHz | USM TV | Perkumpulan Penyiaran Komunitas USM TV | Universitas Semarang | Komunitas | |||
49 | 695,25 MHz | TVKU | SM Network | PT Televisi Kampus Universitas Dian Nuswantoro | Universitas Dian Nuswantoro | Lokal | ||
MAJT TV | Televisi Masjid Agung Jawa Tengah | Masjid Agung Jawa Tengah | ||||||
50 | 703,25 MHz | IMTV | STTV (TV9) | PT Semarang Inti Media Televisi | Siantar Top | |||
52 | 719,25 MHz | Semarang TV | Indonesia Network | PT Mataram Cakrawala Televisi Indonesia | Kelompok Media Bali Post | |||
54 | 735,25 MHz | NET. | PT Industri Televisi Semarang | Indika Group | Nasional | |||
56 | 751,25 MHz | RTV | PT Semuwas Citra Mandiri | Rajawali Corpora | ||||
59 | 775,25 MHz | Simpang5 TV | Jawa Pos TV | PT Simpang Lima Media Televisi | Jawa Pos Group | Lokal |
Televisi berlangganan[sunting | sunting sumber]
Kota Semarang lagi memegang beberapa televisi berlangganan seperti:
Radio[sunting | sunting sumber]
Kota Semarang lagi memegang 43 basis radio seperti:
Sinyal | Frekuensi | Nama | Pemilik |
---|---|---|---|
AM | 720 KHz | Radio Silaturahim | |
801 KHz | RRI Semarang Pro 1 | RRI | |
999 KHz | RRI Pro 3 | RRI | |
1062 KHz | Sultan Agung Radio | Universitas Islam Sultan Agung | |
1476 KHz | Radio Mutiara Quran | ||
FM | 87,8 MHz | Radio Gaul FM | Universitas Wahid Hasyim |
88,2 MHz | RRI Semarang Pro 4 | RRI | |
88,6 MHz | Radio Rhema | JKI Injil Kerajaan Semarang | |
89,0 MHz | RRI Semarang Pro 1 | RRI | |
89,4 MHz | TOP FM | ||
89,8 MHz | MNC Trijaya FM Semarang | MNC Networks | |
90,2 MHz | Trax FM Semarang | MRA Media | |
91,0 MHz | Elshinta Radio Semarang | Elshinta Media | |
91,8 MHz | RDI Pandanaran Semarang | MNC Networks | |
92,2 MHz | RRI Pro 3 | RRI | |
92,6 MHz | Radio Idola | Idola Group | |
93,4 MHz | C Radio Semarang | Idola Group | |
94,5 MHz | Radio Agape FM | Gereja Isa Almasih | |
94,9 MHz | GoodNews FM | GBT Alfa Omega Semarang | |
95,3 MHz | RRI Semarang Pro 2 | RRI | |
95,7 MHz | Fit Radio Semarang | Elshinta Media | |
96,1 MHz | Delta FM Semarang | Masima Media | |
96,5 MHz | Radio Ichthus | Gereja Kristen Muria Indonesia | |
96,9 MHz | Radio Swara Semarang | Gajahmada Group | |
97,7 MHz | Radio Pro Alma | Universitas Diponegoro | |
98,5 MHz | UP Radio | Universitas PGRI Semarang | |
98,9 MHz | Radio Sonora Semarang | Kompas Gramedia | |
99,3 MHz | Radiks 99 Semarang Best FM | CPP RadioNet | |
100,1 MHz | Rasika Semarang | Rasika Group | |
101,2 MHz | RCT FM | CPP RadioNet | |
101,6 MHz | USM Jaya FM | Universitas Semarang | |
102,0 MHz | Prambors Semarang | Masima Media | |
102,4 MHz | Gajahmada FM | Gajahmada Group | |
102,8 MHz | J FM | ||
103,2 MHz | KIS FM | ||
103,6 MHz | POP FM Semarang | CPP RadioNet | |
104,4 MHz | Imelda FM | Gajahmada Group | |
105,2 MHz | SS FM | Suara Merdeka | |
106,0 MHz | PAS FM Semarang | CPP RadioNet | |
106,8 MHz | Radio Thomson Semarang | Thomson Radionet | |
107,5 MHz | Radio Suara Diponegoro | Universitas Diponegoro | |
107,7 MHz | REM FM | Universitas Negeri Semarang | |
107,9 MHz | Radio Dakwah Islam | Masjid Agung Jawa Tengah |
Sarana umum[sunting | sunting sumber]
Olahraga[sunting | sunting sumber]
PSIS Semarang melambangkan satu-satunya klub depakan bola profesional di Kota Semarang. Pada hari 1999, PSIS berbuah jadi kampiun Liga Indonesia, akan tetapi ala hari kompetisi 2000 terdegradasi ke Divisi I. Pada hari 2006 bermain di Divisi Utama Liga Djarum Wilayah 1 dengan menarik kampiun kedua setelah di final kalah 0–1 bagi Persik Kediri Pada warsa ini PSIS lagi berlaga di Indonesia Super League sonder biaya bantuan APBD sama sekali.
Semarang United FC melambangkan klub depakan bola yang mengikuti turnamen di arena Liga Primer Indonesia.
Sasana Tinju Tugu Muda Semarang melambangkan sasana bogem mentah yang membina profesional dengan profesional ambang dunia di Kota Semarang. Perjalanan Sasana Tinju Tugu Muda Semarang yang dirintis bagi Muklis Sutan Rambing Th 1970 (1976 s/d 1978)Membentuk Sasana Tinju Adam (dengan latar belakang sponsorship Bus Adam). Th 1980 (1978 s/d 1989) Membentuk Sasana Tinju Orang Tua (dengan latar belakang sponsor jamu cap Orang Tua) Selama warsa 1984 – 1985 memegang beberapa petinju profesional dengan profesional, akan tetapi kurang maksimal karena keadaan pertandingan yang jarang. Rata-rata pertandingan profesional setahun sekali, era itu Sasana Orang Tua sempat mencetak kampiun Nasional arah cap Agus Suyanto. Th 1990 (1989 s/d 2008). Th 1990 melatih Sasana Tinju Bank Buana dengan kontemplasi pembinaan bogem mentah amatir. Th 1997 ketika bogem mentah profesional boming di televisi, Muklis Sutan Rambing berikhtiar fokus kepada bogem mentah memihak dengan cap Sasana Tinju Tugu Muda Semarang (Tugu Muda melambangkan atribut metropolis Semarang). Saat itu Sasana Tinju Bank Buana konsisten jalan akan tetapi konsen di Tinju amatir, buat Tinju profesional dengan cap Sasana Tinju Tugu Muda Semarang. Pada belakang warsa 1999 Sasana Tinju Tugu Muda Semarang berbuah mencetak 3 (tiga) kampiun Nasional : Chris Jhon (57 Kg / kelas Bulu), Arthur Rambing (58,1 Kg / kelas Ringan Jr) dengan Sonny Rambing (63 Kg / kelas Welter Jr). Karena tertarik , Sponsorship Bank Buana ikut membuka ala pembinaan bogem mentah profesional. Lama kelamaan ketika berprestasi ambang internasional , berubah jadi Sasana Tinju Bank Buana Semarang, hingga warsa 2006 jadi Sasana Tinju UOB Buana Semarang / UOB Boxing Camp (karena cap kongsi sponsor berubah jadi UOB Buana). Th 2009 (2008 s/d 2011)Perubahan cap Sasana jadi Kuku Bima Energy, menurunnya minat atlet buat berlatih mempengaruhi prestasi bogem mentah metropolis Semarang kususnya Jawa Tengah jadi cekak juara. Th 2010 (2009 s/d sekarang) Perubahan cap sasana jadi “Sasana Tinju Temujin Rambing” sebagai wujud mengingat meninggalnya putra, guru sekaligus promotor bogem mentah penggerak roda pertinjuan butala cecair dengan Jawa Tengah (Semarang)khususnya.
Transportasi[sunting | sunting sumber]
Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dengan udara. Semarang dilalui jalur pantura yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai melahirkan Pulau Jawa. Saat ini alang dibangun jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan Solo. Angkutan bus antarkota dipusatkan di Terminal Terboyo, Kecamatan Genuk. Angkutan di metropolis dilayani bagi bus kota, angkot, dengan becak. Pada warsa 2009 mulai beroperasi TransSemarang, yang lagi dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebentuk moda bobot massal biarpun tak memakai jalur khusus bagaikan busway (Trans Jakarta) di Jakarta.
Semarang memegang peranan bena di asal usul kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak perdana pembentukan kereta cahaya Hindia Belanda dimulai, dengan pembentukan jalan kereta cahaya yang dimulai dari desa Kemijen mengarah desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan perdana dilakukan bagi Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta cahaya ini mulai dioperasikan buat umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebentuk kongsi swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin bagi Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen - Tanggung, dilanjutkan pembentukan rel yang dapat menghubungkan metropolis Semarang - Surakarta (110 Km), ala 10 Februari 1870. Semarang memegang dua stasiun kereta api: Stasiun Semarang Tawang buat kereta cahaya kelas bisnis dengan eksekutif, bersama Stasiun Semarang Poncol buat kereta cahaya kelas perniagaan dengan bobot barang. Kereta cahaya di antaranya jurusan Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang, Semarang-Tegal, dengan Semarang-Bojonegoro.
Angkutan angin dilayani di Bandara Ahmad Yani, menghubungkan Semarang dengan sebanyak kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Sejak warsa 2008 Bandara Ahmad Yani jadi bandara Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke dalam negri, contohnya ke Singapura dengan Kualalumpur. Pelabuhan Tanjung Mas menghubungkan Semarang dengan sebanyak kota-kota bandar Indonesia; bandar ini lagi terdapat akhir peti kemas.
Untuk mempercepat jalur pemindahan ke hadap kota/kabupaten di Jawa Tengah di Bagian Selatan terutama jalur padat Semarang-Solo, era ini alang dibangun Jalan Tol Semarang-Solo. Pada tahap pertama, pembentukan jalan tol tersebut telah dioperasikan sebagian, adalah Semarang-Ungaran yang telah mulai digunakan warsa 2011. Saat ini, jalan tol ruas Ungaran-Bawen telah bisa digunakan, sehingga Jalan Tol Semarang-Solo telah terhubung dengan bisa digunakan.
Kesehatan (rumah sakit)[sunting | sunting sumber]
Terdapat beberapa rumah gering besar di Semarang jarak lain:
- RSUP Dr. Karyadi
- RSUD KRMT Wongsonegoro
- RSU Tlogorejo
- Rumah Sakit Elizabeth
- Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
- Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto
- RSU PKU Muhammadiyah Roemani
- Rumah Sakit William Both
- Rumah Sakit Islam Sultan Agung
- Rumah Sakit Columbia Asia Semarang
- Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND)
Pendidikan[sunting | sunting sumber]
Semarang terdapat sebanyak perguruan adiluhung beken baik daerah maupun swasta. Bahkan berdasarkan Peringkat jamiah di Indonesia bagi Webometrics terdapat 6 jamiah di Semarang termasuk 100 jamiah terbaik Indonesia. Berdasarkan bahan dari DAPODIK Kota Semarang, perguruan adiluhung di Kota Semarang:
Perguruan Tinggi Kedinasan[sunting | sunting sumber]
- Akademi Kepolisian (AKPOL)
- Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (P3B/BPLP/PIP)
- Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang (POLTEKKES Semarang)
Perguruan Tinggi Negeri[sunting | sunting sumber]
- Universitas Diponegoro (Undip)
- Universitas Negeri Semarang (Unnes)
- UIN Walisongo (UIN Semarang)
- Politeknik Negeri Semarang (Polines)
- Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin)
Perguruan Tinggi Swasta[sunting | sunting sumber]
- Universitas Islam Sultan Agung (Unissula)
- Universitas Katolik Soegijapranata (Unika)
- Universitas Dian Nuswantoro (Udinus)
- Universitas Stikubank Semarang (Unisbank)
- Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus)
- Universitas Semarang (USM)
- Universitas Wahid Hasyim (Unwahas)
- Universitas Ivet (Univet)
- Universitas Pandanaran (Upand)
- Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag Semarang)
- Universitas PGRI Semarang (Upgris)
- Universitas Nasional Karangturi (Unkartur)
- Universitas AKI (Unaki)
- Stikes Telogorejo
- Stikes Widya Husada
- Stikes Karya Husada
- Stikes St.Elisabeth
- Stikes Hakli
- Sekolah Tinggi Ilmu Elektronika dengan Komputer Semarang (Stekom)
- Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang (Stikom)
- STMIK ProVisi IT College
- STMIK Himsya
- STIE Dharma Putra
- STIE Bank BPD Jateng
- STIE Totalwin Semarang
- STIE Semarang
- STIE Widya Manggala
- STIE Cendekiaku
- STIE Anindyaguna
- STIE Pelita Nusantara
- Sekolah Tinggi Maritim Dan Transport Amni (Stimart AMNI)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (Stiepari) Semarang
- Stifar "Yayasan Pharmasi" Semarang
- Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Farming
- Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia (STBI)
- STPKat St. Fransiskus Assisi Semarang
- Politeknik Stibisnis
- Akademi Teknik Perkapalan (ATP) Veteran
- Akademi Pelayaran Niaga (Akpelni)
- Akper Kesdam IV/Diponegoro
- Akper Widya Husada
- Akbid Panti Wilasa Yakkum
- Akbid Abdi Husada
- Akademi Analisis Kesehatan Theresiana
- Akademi Analisi Kesehatan Asih Husada
- Akfar Nasional
- Akfar Nusaputera
- Akfar 17 Agustus 1945
- Akademi Ilmu Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang
- Akademi Sekretari (ASM) Santa Maria Semarang
- Akademi Bahasa 17 Agustus 1945
- Akademi Teknik Elektro medik (ATEM) Semarang
- AMIK JTC
- Akademi Kesejahteraan Sosial (AKS) Ibu Kartini
Kota kembar[sunting | sunting sumber]
- Jakarta, Indonesia
- Surabaya, Indonesia
- Amsterdam, Belanda
- Rotterdam, Belanda
- Venesia, Italia
- Beihai, Republik Rakyat Tiongkok
- Fuzhou, Republik Rakyat Tiongkok
- Brisbane, Australia
- Da Nang, Vietnam[17]
- Tallahassee, Florida, Amerika Serikat
- Kota Melaka, Malaysia
- Tegucigalpa, Honduras
Lain-lain[sunting | sunting sumber]
- Semarang memegang slogan sebagai Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri dengan Sehat).
- Beberapa pasar murah besar anatara beda pasar murah Johar, pasar murah Peterongan, pasar murah Jatingaleh, pasar murah Banyumanik, pasar murah Kobong, pasar murah Karangayu, pasar murah Bulu, pasar murah Gang Baru, dll.
- Perusahaan Farmasi jarak beda Phapros, Saka Farma, DGPharm, dengan Zenith.
- Pabrik Jamu jarak beda Jamu Jago, Sido Muncul, Nyonya Meneer, Jamu Leo, dll.
- Pernah eminen aplikasi budi pergaulan yang disebut budi Walikan.
Tokoh terkenal dari Kota Semarang[sunting | sunting sumber]
- Tukul Arwana, pelawak dengan presenter talkshow Bukan Empat Mata di basis televisi Trans 7.
- Ki Joko Hadiwijoyo, pencerita golek kulit asal Kota Semarang.
- Ki Nartosabdho, pencerita Wayang kulit asal Kota Semarang kelahiran Klaten yang meninggal ala warsa 1985 lalu.
- Anne Avantie, desainer kondang
- Asty Ananta, anggota sinetron dengan pembawa acara
- Raden Saleh, pelukis Indonesia
- Philip ten Klooster, artis Belanda
- Max van Egmond, biduan bas-bariton Belanda
- Daniel Sahuleka, biduan Belanda berbakat Maluku-Tionghoa-Sunda
- Nedly Andrew Girke Elstak, komponis, peniup terompet, dengan pianis jazz Belanda
- Johanna Carolina van der Wal, musikus dengan pianis Belanda
- Robert Maingay, artis Belanda
- Willem Einthoven (1860–1927), dokter dengan peneliti Belanda. Usaha penelitiannya mengarah kepada Elektrokardiogram (mendapatkan hadiah Nobel bidang kedokteran 1924)
- Fuad Hassan (1929–2007), politikus, Menteri Pendidikan dengan Kebudayaan (1985–1993)
- Nh. Dini 1936), sastrawati
- Shania Junianatha, personel JKT48
- Muklis Sutan Rambing, pengambil dengan guru Sasana Tinju Tugu Muda Semarang sekarang berubah Sasana Tinju Temujin Rambing di Kampung Lasipin 339A, Kota Semarang Timur.
- Anindya Kusuma Putri, Puteri Indonesia 2015.
- Clarisa Dewi, Runner Up X Factor Indonesia Season 2 Tahun 2015.
- Petrus Agung Purnomo, pemuka ajaran Protestan yang paling disegani di Kota Semarang dengan pembangun Gereja Holy Stadium milik JKI Injil Kerajaan yang terletak di kawasan Pantai Marina Semarang
- Angie Ang, presenter.
- Peter F. Gontha, pebisnis sukses dengan empu jazz dari Indonesia.
- Boy Tirayoh, aktor sinetron Indonesia.
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ "Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2016"
- ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dengan Agama di Provinsi Jawa Tengah 2015"
- ^ [1]
- ^ http://dispendukcapil.semarangkota.go.id/statistik/jumlah-penduduk-kota-semarang/2015-10-11
- ^ Mandala Air tak naikan tarif
- ^ "Weatherbase: Weather for Semarang, Indonesia". Weatherbase. 2011. Retrieved on 1 December 2011.
- ^ Graaf, H.J. de. 1989. Terbunuhnya Kapetn Tack: Kemelut di Kartasura masa XVII. Penrj. Dick Hartoko. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. p. 16.
- ^ a b "Produk Domestik Regional Bruto Kota Semarang 2012". Badan Pusat Statistik Kota Semarang. 2013.
- ^ Metro Semarang: Ini Daftar 50 Anggota DPRD Kota Semarang Periode 2014-2019, diakses 29 Juli 2015
- ^ Tribun News: Inilah Daftar Nama 50 Anggota DPRD Kota Semarang, diakses 29 Juli 2015
- ^ Suara Karya News: 50 ANGGOTA DPRD KOTA SEMARANG PERIODE 2014- 2019 DILANTIK, diakses 29 Juli 2015
- ^ News Okezone: Baru Dilantik, 50 Anggota DPRD Kota Semarang 'Disantet', diakses 29 Juli 2015
- ^ Majalah Legislatif: H. Supriyadi, S.Sos., Ketua DPRD Semarang, dari akhir ke gedung dewan, diakses 29 Juli 2015
- ^ Kedaulatan Rakyat: PDIP Pimpin Ketua DPRD Kota Semarang, diakses 29 Juli 2015
- ^ Metro Semarang: Inilah Susunan Pimpinan DPRD Kota Semarang, diakses 29 Juli 2015
- ^ Menjelajah Semarang di satu hari
- ^ Republika.co.id
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memegang media mengenai Semarang. |
oke pembahasan tentang Kota Semarang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas semoga tulisan ini bermanfaat salam
tulisan ini diposting pada tag kampus muhammadiyah semarang, universitas muhammadiyah semarang (unimus), universitas muhammadiyah semarang jurusan analis kesehatan, , tanggal 12-09-2019, di kutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Semarang
Belum ada Komentar untuk "Kota Semarang - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Kampus Muhammadiyah Semarang"
Posting Komentar