Kota Semarang - Ensiklopedia Bebas Sejarah Berdirinya Semarang

Kota Semarang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hohoho, selamat siang, sesi kali ini akan menjelaskan tentang sejarah berdirinya semarang Kota Semarang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas simak selengkapnya

Kota Semarang
ꦏꦸꦛ​ꦱꦼꦩꦫꦁ
Kutha Semarang
Venetië van Java
Kota Lumpia
Jawa 1rightarrow blue.svgJawa Tengah
Dari tempat satu bahasa pencucuk jam: Skyline Kota Semarang, Lawang Sewu, Masjid Agung Jawa Tengah, Klenteng Sam Po Kong, Simpang Lima Semarang, Tugu Muda.
Dari tempat satu bahasa pencucuk jam: Skyline Kota Semarang, Lawang Sewu, Masjid Agung Jawa Tengah, Klenteng Sam Po Kong, Simpang Lima Semarang, Tugu Muda.
Lambang Kota Semarang
Lambang
Semboyan: Semarang Kota ATLAS
(Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat)
Lokasi Kota Semarang di Pulau Jawa
Lokasi Kota Semarang di Pulau Jawa
Kota Semarang berlokasi di Jawa
Kota Semarang
Kota Semarang
Lokasi Kota Semarang di Pulau Jawa
Kota Semarang berlokasi di Indonesia
Kota Semarang
Kota Semarang
Lokasi Kota Semarang di Peta Indonesia
Koordinat: 6°58′0″S 110°25′0″E / 6.96667°S 110.41667°E
Negara Indonesia
Hari jadi2 Mei 1547; 472 tarikh lalu
Pemerintahan
 • Wali KotaHendrar Prihadi, S.E, M.M.
Luas
 • Total373,78 km2 (14,432 sq mi)
Penduduk (2019)[1]
 • Total1.670.379 jiwa
 • Kepadatan4.469/km2 (11,570/sq mi)
Demografi
 • Suku bangsaJawa, Sunda, Tionghoa, Pakistani, Arab, dll.
 • AgamaIslam 86.97%
Kristen Protestan 7%
Katolik 5.24%
Hindu 0.08%
Buddha 0.68%
Konghucu 0.01%
Lain-lain 0.02%[2]
 • BahasaJawa, Indonesia
Zona waktuWIB (UTC+7)
Kode telepon+62 24
Kecamatan16
Desa/kelurahan177
Bandar udaraBandar Udara Internasional Achmad Yani
PelabuhanPelabuhan Tanjung Emas
Flora resmiAsam jawa
Fauna resmiKuntul perak
Situs webwww.semarangkota.go.id

Logo lama.

Logo baru.
Kota Semarang (Hanacaraka: ꦏꦸꦛ​ꦱꦼꦩꦫꦁ , Jawa: Kutha Semarang) adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekalian metropolitan metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung.[3][4] Sebagai alpa satu metropolitan paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang memegang kuantitas masyarakat yang hampir mencapai 2 miliun jiwa dan siang musim bisa mencapai 2,5 miliun jiwa. Kawasan mega-urban Semarang yang tergabung dalam area metropolitan Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kota Semarang dan Purwodadi, Kabupaten Grobogan) berpenduduk mencapai 7,3 miliun jiwa, sekalian sebagai area metropolitan terpadat keempat, setelah Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dan Bandung Raya. Dalam jumlah tarikh terakhir, jalan Semarang yang signifikan ditandai pula dengan munculnya jumlah gedung penggaru langit yang tersebar di penjuru kota. Perkembangan kedaerahan ini menunjukan peran strategis Kota Semarang atas roda perekonomian nasional.
Kota Semarang dipimpin oleh wali kota Hendrar Prihadi, S.E, M.M dan agen aulia metropolitan Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu. Kota ini terwalak sekeliling 558 km bagian timur Jakarta, ataupun 312 km bagian barat Surabaya, ataupun 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara).[5] Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan, dan Kabupaten Kendal disebelah barat. Kota Semarang memegang bambang area administratif sebesar 373,70 km persegi, sekalian melambangkan administrasi kotamadya terluas di Pulau Jawa.
Secara etimologis, cap "Semarang" berasal dari kata "sem", yang berfaedah "asam/pohon asam", dan kata "arang", yang berfaedah "jarang", yang digabungkan menjadi "asam yang renggang - jarang". Penamaan "Semarang" ini bermula ketika Ki Ageng Pandanaran I datang ke sebuah tanah bernama Pulau Tirang (dekat pelabuhan Bergota) dan melihat pohon masam yang renggang - renggang tumbuh berdekatan. Penamaan Kota Semarang ini senggang berubah era jaman kolonialisme Hindia - Belanda menjadi "Samarang". Kota Semarang melambangkan satu dari tiga fokus pelabuhan (Jakarta dan Surabaya) penting bagi Hindia -Belanda sebagai pemasok buatan bumi dari area banat Jawa.
Seperti metropolitan - metropolitan besar lainya, bagai Jakarta dan Surabaya. Kota Semarang memahami komposisi bingkisan area metropolitan yang terdiri atas: Semarang Tengah/Semarang Pusat, Semarang Timur, Semarang Selatan, Semarang Barat, dan Semarang Utara. Pembagian area metropolitan ini bermula dari bingkisan area sub-residen oleh Pemerintah Hindia Belanda yang setingkat dengan kecamatan. Namun era ini, bingkisan area metropolitan ini berbeda dengan bingkisan administratif area kecamatan. Meskipun bingkisan metropolitan ini renggang dipergunakan dalam area Pemerintahan Kota Semarang, akan tetapi bingkisan metropolitan ini digunakan buat memudahkan dalam menerangkan satu area menurut letaknya atas fokus metropolitan Semarang. Pembagian metropolitan ini juga digunakan oleh jumlah instansi di area Kota Semarang buat memudahkan jangkauan pelayanan, bagai PLN dan PDAM.

Geografi

Kota Semarang adalah alpa satu metropolitan penting yang terwalak di rantau lor Jawa dan sebagai hub baku penghubung Jakarta - Surabaya dan metropolitan - metropolitan di banat kidul Jawa (Surakarta dan Yogyakarta). Kota Semarang memegang kebesaran dari 2 meter kolong latar bahar hingga 340 meter diatas latar bahar dengan kemiringan lereng 0% - 45%. Kota Semarang melambangkan metropolitan yang memegang ihwal topografi yang unik berupa area alun-alun hina yang ketat dan area perbukitan yang membujur dari bidang barat hingga bidang timur Kota Semarang. Wilayah alun-alun hina di Kota Semarang banyak sempit.
Wilayah alun-alun hina pada area barat Kota Semarang hanya memegang lebar 4 kilometer dari baret pantai, sedangkan pada area timur Kota Semarang area alun-alun hina semakin melebar hingga 11 kilometer dari baret pantai. Wilayah alun-alun hina ini melambangkan alun-alun air besar dari sungai - sungai besar yang beludak di Kota Semarang, bagai Kali Garang (Banjir Kanal Barat), Kali Pengkol, dan Kali Bringin. Wilayah alun-alun hina ini membentang di bidang lor Kota Semarang dan hampir caplok 40% total area Kota Semarang. Wilayah alun-alun hina ini dikenal sebagai metropolitan kolong (Semarang Ngisor), sekalian sebagai fokus aksi perekonomian kota. Dengan ihwal demikian, area metropolitan kolong seringkali dilanda air besar tahunan dan puncaknya ketika musim penghujan. Sejumlah area khususnya Semarang Utara, air besar ini kadang juga disebabkan cetusan cecair mematok -- harga jual mahal bahar ( air besar rob). Wilayah perbukitan di Kota Semarang ini membentang di bidang selatan. Perbukitan ini melambangkan cuilan dari rangkaian formasi gunung-gunung lor Jawa yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Wilayah perbukitan di Kota Semarang dikenal sebagai metropolitan tempat (Semarang Dhuwur). Wilayah perbukitan ini juga melambangkan kawasan hulu dari sungai - sungai besar yang beludak di Kota Semarang. Wilayah metropolitan tempat juga cuilan dari bentang kaki gunung bara Ungaran, yang terwalak pada bidang kidul Kota Semarang.
Kota kolong ini melingkungi Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Timur, Gayamsari, Pedurungan, Genuk, dan Semarang Utara. Kota kolong ini melambangkan kawasan fokus metropolitan dan jantung perekonomian Semarang. Kota kolong juga berperan sebagai downtown, jarak asing buat fokus hiburan, perdagangan, pelayanan publik, dan pemerintahan. Kondisi topografi metropolitan kolong yang mendukung, mendorong pertumbuhan perdagangan banyak cepat dan timbul perluasan area perkotaan. Kota tempat ini melingkungi Kecamatan Gajahmungkur, Candisari, Banyumanik, Tembalang, Gunung Pati, Ngaliyan dan Mijen. Kini, area metropolitan tempat melambangkan fokus pertumbuhan anyar di Kota Semarang. Salah satu sektor area yang memegang pertumbuhan yang spesifik atas differensiasi fokus aksi dan aglomerasi masyarakat adalah sektor Banyumanik - Tembalang. Sarana prasara yang mendukung, banyak mendorong pertumbuhan dan atensi investasi pada area tersebut. Pertumbuhan pada area ini ditandai dengan berkembangnya permukiman, munculnya fokus perekenomian baru, dan eksistensi gedung penggaru langit. Salah satu argumen area ini berkembang juga melambangkan buatan kebijakan Pemerintah Kota Semarang memindahkan UNDIP dari Pleburan ke Tembalang, sebagai cara pemerataan masyarakat di Kota Semarang. Strategi ini juga dilakukan pada pemindahan kampus UNNES dari Kelud Raya ke Gunung Pati.
Kota Semarang dialiri oleh jumlah sungai/kali, melingkungi Sungai Garang (Kanal Barat), Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Sringin, Sungai Plumbon, Sungai Karanganyar, Sungai Bringin, Sungai Cilandak, dan Sungai Siangker. Beberapa sungai ini difungsikan sebagai komposisi drainase buat pengendali air besar di Kota Semarang, melingkungi Sungai Garang, Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Plumbon, dan Sungai Bringin. Sistem hidro-drainase di Kota Semarang pernah menandai komposisi kanalisasi bagai metropolitan - metropolitan di Belanda. Sistem kanalisasi ini dilatarbelakangi oleh Pemerintah Hindia Belanda yang melaksanakan kanalisasi di Sungai Semarang dengan menyudet Sungai Semarang dengan Sungai Garang, buat keperluan drainase air besar metropolitan dan kolom kalakian lintas belulang dagang. Sungai Semarang ini melambangkan sungai yang beludak ke area fokus kota. Sungai Semarang beludak dari kaki Bukit Bergota bidang barat - kidul Lawang Sewu - Jalur inspeksi Batan Miroto - Pecinan - Kota Lama - Muara Baru. Tahun 1885, Kanalisasi menebak habis dibangung oleh Pemerintah Hindia Belanda pada Sungai Garang (sisi barat kota). Sungai Garang ini melambangkan Banjir Kanal Barat yang letaknya tepat di ketika area Kota Semarang dan membagi Kota Semarang menjadi duet sisi, yaitu bidang barat dan bidang timur. Tahun 1895, Kanalisasi anyar menebak diselesaikan oleh Pemerintah Belanda sebagai cara pencegahan air besar yang semakin parah di Kota Semarang kala itu, yaitu dengan membangun Banjir Kanal Timur. Pembangunan Banjir Kanal Timur ini dilakukan dengan menyudet Sungai Plumbon yang beludak di area timur Kota Semarang. Pembangunan kanalisasi di Kota Semarang melambangkan ekspansi kanalisasi pertama di Indonesia. Keberhasilan kanalisasi Kota Semarang ini mendorong ekspansi kanalisasi di metropolitan - metropolitan lain, bagai Jakarta, Surabaya, dan Padang. Hingga kini, ketiga sungai saluran tersebut sedang menjadi sinaran perhatian Pemerintah Kota Semarang buat melaksanakan normalisasi dan pengerukan, agar drainase perkotaan bisa aktif sebagaimana mestinya.
Kota Semarang memegang kemiripan individualitas ihwal awak dengan metropolitan - metropolitan di Belanda. Kemiripan ini berupa cekungan kolong laut, karena adanya depresi pulau sehingga melatih ledokan yang tidak begitu luas. Depresi pulau ini disebabkan karena depresiasi muka tanah dan land subsidence akibat eksploitasi airtanah berlebih. Jenis tanah aluvial juga berpengaruh dalam depresiasi muka tanah di area Kota Semarang. Adanya cekungan ini juga akibat yang ditimbulkan karena aksi reklamasi pada pantai - pantai di Kota Semarang yang melatih bendungan - bendungan laut. Beberapa area di Kota Semarang, khususnya Semarang Utara memegang kebesaran dibawah latar laut. Kondisi bagai ini memungkinkan timbulnya air besar layak parah pada area cekungan tersebut.
Kota Semarang memegang baret pantai sejauh 20 kilometer dengan tipologi pantai yang tidak beraturan. Pengaruh aksi manusia berperan dalam metamorfosis tipologi pantai, bagai aksi reklamasi dan pengendapan oleh sungai. Salah satu kawasan reklamasi yang layak dikenali oleh asosiasi Kota Semarang adalah Pantai Marina. Pertumbuhan Kota Semarang tidak lepas dari ihwal geografis Semarang yang melambangkan area rantau dengan adanya pelabuhan. Pelabuhan menjadi cikal bakal pertumbuhan Kota Semarang hingga menjadi area perkotaan era ini. Bermula dari aksi bazar di pelabuhan menjadikan Kota Semarang melambangkan area strategis dalam pembangunan perekonomian dan kontribusi pembagian barang bantuan sejak zaman pra-kolonialisme. Sungai - sungai yang beludak di fokus metropolitan berlalu melambangkan kawasan pelabuhan. Salah satu sungai tersibuk sebagai kolom kalakian lintas belulang dan perahu adalah sungai Semarang. Akibat pengendapan sungai, sungai Semarang pernah tidak memungkinkan buat kolom kalakian lintas, akan datang pelabuhan direlokasi ke Muara Baru.

Iklim & Cuaca

Kota Semarang memegang ihwal hawa tropis dengan tipe hawa menurut klasifikasi Koppen adalah Am (Tropikal Monsunal). Iklim tropis monsunal ini dipengaruhi oleh letak lintang yang layak jauh dari khatulistiwa sehingga akibat ITCZ (hujan tahunan) minim berpengaruh di Kota Semarang. Iklim monsunal ini juga berpengaruh atas pola musim di Kota Semarang secara periodik, yaitu musim kering/kemarau dan musim basah/penghujan. Pola musim di Kota Semarang disebabkan oleh rayapan tahunan matahari yang menyebabkan metamorfosis dan perbedaan apitan pada area latar bumi.
Musim basah/penghujan memegang periode 6 bulan (Oktober - Maret) meskipun bentuk acap berubah - ubah. Bulan Januari melambangkan puncak musim berair dengan ceper - ceper curah hujan 430 mm dengan suhu ceper - ceper 27 derajat. Musim berair di Kota Semarang memegang individualitas dengan ihwal udara yang hangat dan basah. Musim berair ini terjadi karena adanya arus massa udara dingin dari Benua Asia bertemu dengan massa udara hangat di sejauh khatulistiwa, sehingga membangkitkan gumpalan awan dengan kandungan uap cecair tinggi di kawasan ekuator. Bulan - bulan berair juga melambangkan periode penyinaran matahari bertambah bujur ketimbang periode bulan - bulan kering. Puncaknya pada copot 22 Desember dimana terjadi December Solstice (titik balik kidul matahari), yang mana lama bujur musim di Kota Semarang adalah 12 jam 30 menit (lebih bujur 30 menit).
Musim kering/kemaru memegang periode 6 bulan (April - September) meskipun bentuk dan awal musim acap berubah - ubah. Bulan Agustus melambangkan puncak musim biasa dengan ceper - ceper curah hujan 60 mm dengan suhu ceper - ceper 28 derajat. Musim biasa ini memegang individualitas ihwal udara yang biasa dan terik. Terdapat faal yang terjadi ketika musim biasa berlangsung di Kota Semarang, yaitu faal depresiasi suhu udara. Fenomena depresiasi suhu udara ini terjadi akibat adanya arus massa udara dingin dari Australia mengabah ke Benua Asia. Aliran massa udara dingin ini terjadi karena adanya pembentukan komposisi apitan tinggi di Australia dan fokus apitan hina di Asia sejauh periode musim kering. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh rayapan tahunan matahari dan letak matahari yang era periode musim biasa berada di Belahan Bumi Utara. Suhu udara terendah yang pernah terekam pada bulan Juli 2015 mencapai 18° C. Periode bulan - bulan biasa melambangkan periode penyinaran matahari bertambah mini dibandingkan bulan - bulan basah. Puncaknya pada copot 21 Juni dimana terjadi June Solstice (titik balik lor matahari), yang mana lama bujur musim di Kota Semarang adalah 11 jam 35 menit (lebih mini 25 menit).
Musim peralihan melambangkan periode dimana terjadi pergantian musim, ayu berair ke biasa maupun sebaliknya. Musim peralihan ini terjadi pada bulan - bulan awal dan akhir ayu musim berair maupun kering, yaitu bulan September, Oktober, Maret, dan Aprl. Musim peralihan ini ditandai dengan bulan - bulan melempem yang mana curah hujan bulanan bertambah dari 100 mm, akan tetapi minim dari 200 mm. Karakteristik musim peralihan ini ditandai dengan ihwal udara yang banyak lembab, sehingga membangkitkan akibat gerah pada tubuh. Kondisi udara pada musim peralihan banyak ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme, sehingga banyak muncul penyakit, bagai flu, demam, dan penyakit kulit. Bulan - bulan musim peralihan ini disebabkan oleh faal puncak yang terjadi di Kota Semarang. Fenomena puncak terjadi pada Bulan Oktober akhir dan Bulan Februari pertengahan di Kota Semarang.
Kota Semarang memegang hawa berair dengan ceper - ceper curah hujan tahunan sebesar 2.780 mm. Meskipun demikian, curah hujan di Kota Semarang bervariasi, karena pengaruh dari akibat topografi yang sedia di Kota Semarang. Kota kolong memegang ceper - ceper curah hujan tahunan sebesar 2.500 mm, sedangkan Kota tempat memegang ceper - ceper curah hujan tahunan bertambah tinggi sebesar 3.000 mm. Perbedaan curah hujan ini disebabkan karena akibat topografi yang membangkitkan hujan konveksi pada area Kota Semarang. Rata - ceper suhu tahunan di Kota Semarang sebesar 28 °C, dengan fluktuasi suhu tidak begitu signifikan dalam setahun. Suhu paripurna yang pernah terjadi di Kota Semarang adalah 39 °C, dan suhu terendah yang pernah terjadi adalah 18° C. Fenomena suhu panas ini juga dikarenakan adanya faal urban heat island di Kota Semarang.
Data hawa Semarang
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata paripurna °C (°F) 29
(85)
29
(85)
30
(86)
31
(88)
32
(89)
32
(89)
32
(89)
32
(89)
32
(90)
32
(90)
31
(88)
30
(86)
31
(87.8)
Rata-rata terendah °C (°F) 25
(77)
25
(77)
25
(77)
26
(78)
26
(78)
25
(77)
24
(76)
24
(76)
25
(77)
26
(78)
26
(78)
25
(77)
25.2
(77.2)
Presipitasi mm (inci) 430
(16.93)
360
(14.17)
320
(12.6)
230
(9.06)
160
(6.3)
80
(3.15)
80
(3.15)
60
(2.36)
100
(3.94)
160
(6.3)
220
(8.66)
330
(12.99)
2.780
(109,45)
Sumber: Weatherbase [6]

Sejarah[sunting | sunting sumber]


Semarang pada tarikh 1770.

Lambang Staadsgemeente Semarang pada zaman Hindia Belanda, ditetapkan pada tarikh 1827.
Sejarah Semarang berawal minim bertambah pada abad ke-6 M, yaitu alun-alun rantau yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan melambangkan cuilan dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada era itu melambangkan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang sedang terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang berpadu melatih daratan. Bagian metropolitan Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian berlalu melambangkan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di alun-alun Pasar Bulu sekarang dan membujur bersarang ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tarikh 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan masjid yang cukup sekarang sedang dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).
Pada akhir abad ke-15 M sedia seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), buat menyebarkan ajaran Islam dari perbukitan Bergota. Dari tempo ke tempo alun-alun itu semakin subur, dari ruang kesuburan itu tumbuhlah pohon asam yang berjarak jarak satu sama asing (jarang - jarang) (bahasa Jawa: asem arang), sehingga memberikan gelar ataupun cap alun-alun itu yang akan datang menjadi Semarang.
Sebagai pendiri desa, akan datang menjadi kepala alun-alun setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan alun-alun dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat ataupun Sunan Pandanaran II ataupun Sunan Pandanaran Bayat ataupun Ki Ageng Pandanaran ataupun Sunan Pandanaran saja). Di kolong pimpinan Pandan Arang II, alun-alun Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Kesultanan Pajang. Karena persyaratan peningkatan alun-alun bisa dipenuhi, diputuskan buat menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada copot 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, copot 12 Rabiul Awal tarikh 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei akan datang ditetapkan sebagai musim jadi metropolitan Semarang. Seiring dengan jatuhnya Pajang ke tangan Kesultanan Mataram, area Semarang bersarang dalam wilayahnya.
Pada copot 15 Januari 1678 Amangkurat II dari Kesultanan Mataram di Kartasura, menggadaikan Semarang dan sekitarnya kepada VOC sebagai cuilan pembayaran hutangnya[7]. Dia meminta alun-alun Priangan dan pajak dari pelabuhan rantau cukup hutangnya lunas. Pada tarikh 1705 akhirnya Susuhunan Pakubuwono I mempersembahkan Semarang kepada VOC sebagai cuilan dari perjanjiannya karena menebak dibantu buat merebut kembali Keraton Kartasura. Sejak era itu Semarang resmi menjadi metropolitan milik VOC dan akan datang Pemerintah Hindia Belanda.
Pada tarikh 1906 dengan Stadblat Nomor 120 tarikh 1906 dibentuklah pemerintah Gemeente. Pemerintah metropolitan besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tarikh 1942 dengan datangnya rezim pendudukan Jepang.
Pada era Jepang terbentuklah pemerintah alun-alun Semarang yang dikepalai Militer (Shico (kanji: 市長 )) dari Jepang. Didampingi oleh duet orang agen (Fuku Shico (kanji: 副市長)) yang per dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu copot 15 cukup 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia mempersembahkan awak kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal sebagai Pertempuran Lima Hari.
Tahun 1946 Inggris tempat cap Sekutu mempersembahkan metropolitan Semarang kepada bagian Belanda. Ini terjadi pada copot 16 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihat, bagian Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali metropolitan Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama era pendudukan Belanda tidak sedia rezim alun-alun metropolitan Semarang. Namun para pembebas di bidang rezim konsisten menjalankan rezim di alun-alun banat ataupun alun-alun evakuasi di luar metropolitan cukup dengan bulan Desember 1948. alun-alun evakuasi berpindah-pindah mulai dari metropolitan Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan rezim berturut-turut dipegang oleh R. Patah, R. Prawotosudibyo dan Mr. Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha melatih kembali rezim Gemeente bagai pada era kolonial dulu di kolong pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam era pemulihan kedaulatan harus mempersembahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. copot I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. mempersembahkan kepemimpinan pemerintah alun-alun Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia membangun kembali aparat rezim guna memperlancar jalannya pemerintahan.

Ekonomi

Selain sebagai fokus rezim Provinsi Jawa Tengah dan Kotamadya Semarang, Kota Semarang juga melambangkan fokus bazar dan bisnis yang teperlus dalam kawasan strategis domestik (KSN). Perananya sebagai fokus bazar dan bisnis, Kontribusi perdagangan Kota Semarang layak besar atas perekonomian nasional. Menurut data BPS 2012, PDRB Kota Semarang tempat dasar harga berlaku mencapai angka Rp 54,38 triliun.[8]:38-39 Sebagian besar sektor kegiatan perekonomian yang mendominasi adalah sektor perindustrian dan sektor perdagangan.[8]:43
Dari tarikh ke tahun, pertumbuhan perdagangan di Kota Semarang layak tinggi. Pertumbuhan perdagangan ini ditandai dengan meningkatnya kuantitas migrasi masuk, depresiasi angka pengangguran, dan meningkatnya ekspansi infrastruktur di Kota Semarang. Meskipun pertumbuhan perdagangan di Kota Semarang kalah beradu dengan pertumbuhan perdagangan di Jakarta dan Surabaya, akan tetapi hawa bisnis yang membantu memungkinkan pertumbuhan secara bertahap dan berkelanjutan. Kini, Kondisi perekonomian Kota Semarang juga mulai ditandai dengan munculnya gedung - gedung penggaru langit yang tersebar di seluruh penjuru Kota Semarang. Menurut data skyscraper, Kota Semarang memegang 30 gedung dengan kebesaran minimal 12 lantai dan 75 gedung berkisar 7 - 11 lantai. Gedung - gedung penggaru langit ini difungsikan sebagai perkantoran, hotel, dan apartemen. Gedung - gedung penggaru langit ini terkonsentrasi pada area Semarang Pusat (Kawasan CBD Golden Triangle) dan Semarang Selatan (Tembalang dan Banyumanik). Berikut adalah jadwal gedung - gedung penggaru langit yang pernah ada, tahap konstruksi, maupun direncanakan: Daftar gedung paripurna di Semarang.

Kawasan Bisnis Terpadu - Central Business Districts (CBD)

Sebagai fokus rezim dan perekonomian kedaerahan Jawa Tengah, Kota Semarang menebak bertransformasi dan berdinamika mengabah kearah yang bertambah ayu lagi. Dalam kurun tempo perkembanganya, Kawasan metropolitan Semarang terus berkontribusi dan turut andil dalam finansial dan moneter yang vital di Indonesia. Sektor bazar dan perindustrian yang berkembang pesat menjadi kunci dasar ekspansi Kota Semarang. Pertumbuhan metropolitan yang banyak tinggi juga dikarenakan berkembangnya sektor bantuan dalam arus perekonomian Kota Semarang dan hendak terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan perekonomian ini banyak mendorong meningkatnya daya beli masyarakat, arus modal, indikator kepercayaan konsumen, dan atensi investasi. Semakin kondusifnya hawa bisnis di Kota Semarang menyebabkan tumbuhnya kawasan perkantoran dan perdagangan. Sebagai cara regionalisasi dan keperluan adat ruang wilayah, berkembang kawasan bisnis harmonis ataupun CBD (Central Business District) di Kota Semarang yang diperuntukan buat kawasan perdagangan terpadu.
Kota Semarang memegang kawasan CBD utama, yaitu Golden Triangle Bussiness District. Golden Triangle Bussiness District melambangkan kawasan bisnis harmonis yang terwalak di Semarang Pusat yang memegang tiga bagian sub-CBD, meliputi: Simpang Lima City Center (SLCC), Pemuda Central Bussiness District (PCBD), dan Gajahmada Golden Triangle (GGT). Selain Golden Triangle Bussiness District, Kota Semarang juga memegang kawasan CBD yang sedang berkembang tersebar di jumlah lokasi, meliputi: Kawasan CBD Peterongan, Kawasan CBD Majapahit, Kawasan CBD Setiabudi, Kawasan CBD Tembalang, dan Kawasan CBD Jenderal Sudirman - Kalibanteng. Pengembangan Kawasan CBD ini disebabkan karena ihwal fokus metropolitan mulai menunjukan kejenuhan, sehingga terjadi perluasan fokus bisnis.

Kawasan CBD Semarang Pusat (Golden Triangle Bussiness District)

Simpang Lima City Center (SLCC)


Pemandangan Pahlawan Semarang

Pemandangan Simpang Lima Semarang

Pemandangan Simpang Lima Semarang
Simpang Lima City Center (SLCC) adalah bagian dari kawasan Golden Triangle Central Business District (CBD) ataupun Kawasan Bisnis Terpadu yang terwalak di area Kota Semarang Pusat. SLCC melambangkan sub-CBD yang berperan sebagai jantung perekonomian Kota Semarang. Jalan - jalan adat yang teperlus dalam SLCC, meliputi: Jalan Pandanaran, Jalan Pahlawan, Jalan Achmad Yani, Jalan Gajahmada, dan Jalan KH Achmad Dahlan. SLCC dihiasi oleh banyaknya konstruksi penggaru langit yang datang di kawasan ini. Terdapat jumlah gedung ikonik yang menjadi ikon dari SLCC, jarak lain: Swiss-Belhotel InternationalHotel Semarang, Ciputra Mall, Horison Hotel, Plaza Simpang Lima, Louis Kienne Serviced Apartment Hotel, HA-KA Hotel, Santika Premiere Hotel, Wisma HSBC, Indosat Oooredoo Tower, Living Plaza ACE Hardware & InForma, Gramedia Center Pandanaran, Accor Ibis Simpang Lima Hotel, Amaris Simpang Lima Hotel, Tentrem Hotel Mall Apartment Semarang, Simpang Lima Residences, SMC (Semarang Medical Centerl) Telogorejo Hospital, Mega Bank Tower, Universitas Stikubank Tower, Pandanaran Hotel, DBS Center, @Hom Hotel, SentraLand Superblock, Graha Bank Indonesia, Plaza Telkom, Wisma Telkomsel, XL AxiataCenter Simpang Lima, Bank Mandiri Plaza, CitiBank Square, Pramuka Building, Kantor Gurbenur dan DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kantor Polda Jawa Tengah, dan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah.

Pemuda Central Business District (PCBD)


Pemandangan Tugu Muda Semarang
Pemuda Central Bussiness District (PCBD) melambangkan bagian kawasan bisnis harmonis Golden Triangle yang terwalak di kawasan Tugu Muda dan Jalan Pemuda di Wilayah Semarang Pusat. PCBD melambangkan bercak terbarat kawasan Golden Triangle. PCBD caplok Jalan Pemuda, Jalan Imam Bondjol, Jalan Pandanaran, dan Jalan MGR Soegijapranata. Terdapat konstruksi ikonik Kota Semarang yang teperlus dalam kawasan PCBD, yaitu Tugu Muda dan Lawang Sewu Heritage Complex. Bangunan - konstruksi tinggi juga datang di kawasan PCBD, jarak lain: Semarang Tourism Center, Pandanaran Building, Danamon Tower, Wisma BII Maybank, Menara Juang 45, Wisma Sucofindo (FWD & DanaReksa), DP Mall, SmartFren Galeri, Bank Panin Plaza, Menara Suara Merdeka, Premier Inn Hotel Office Tower (coming soon), The Pinnacle Apartment Tower, Menara Bank Mega, Manulife Building, ANZ Square, Graha BRI, House of Indonesia Stock Exchange (IDX) Pandanaran (Bursa Efek Indonesia Semarang), Dafam Hotel, Graha Bina Artha (Bank JaTeng headquarter), Amaris Hotel, Gramedia Plaza Pemuda, Paragon City Mall, Crowne Plaza Hotel, Accor Novotel Hotel, Whiz Hotel, CitraDream Hotel, Accor Ibis Budget Hotel, Menara Bank Mandiri, Wisma BCA, Marquis de Lafayette Pollux, Sri Ratu Plaza.

Gajahmada Golden Triangle (GGT)

Gajahmada Golden Triangle (GGT) melambangkan bagian kawasan bisnis harmonis Golden Triangle yang terwalak di area Semarang Pusat. GGT melambangkan sub-CBD Golden Triangle yang terkonsentrasi di area utara. GGT ini caplok Jalan Gajahmada, Jalan Depok, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Pemuda. GGT terdapat kawasan Budaya Tionghoa (Pecinan) Semarang (Semarang Chinatown Heritage Complex) dan kawasan agunan budaya Pasar Johar Semarang. Kini, GGT datang dengan jumlah konstruksi tinggi yang mendandani kawasan tersebut, jarak lain: Gumaya Tower Hotel, ACE Gajahmada, Sri Ratu Mall, MG Suites Maven Hotel & Residences, Chanti Hotel, Semarang Town Square (SETOS), 3 Store Gajahmada, Grandhika Hotel, dan Louis Kienne Pemuda.

Kawasan CBD Semarang Selatan

Kawasan CBD Semarang Selatan melambangkan pembangunan fokus perekonomian dan pelayanan jemaah anyar di area Semarang Selatan. Pemusatan perekonomian anyar ini bertujuan buat melampaui kejenuhan kegiatan perekonomian di fokus kota. Kawasan CBD Semarang Selatan ini melambangkan gabungan dari kawasan CBD Setiabudi dan Kawasan CBD Tembalang - Banyumanik. Kawasan CBD Semarang Selatan banyak potensial dan membantu buat mengembangkan bisnis dan atensi investasi, dikarenakan aksesibilitas tinggi dan pergeseran fokus bisnis yang terjadi di Kota Semarang. Kawasan CBD Semarang Selatan siap hendak dihiasi oleh jumlah gedung yang menjulang tinggi diatas 25 lantai dalam jumlah tempo kedepan. Kawasan CBD Semarang Selatan nantinya hendak menjadi fokus perdagangan kidul Kota Semarang. Gedung - gedung yang hendak mendandani kawasan CBD Semarang Selatan jarak lain: Lippo Mall & Appartment, Transmart II, Apartemen Tamansari Cendekia, Paltrow Appartment, dan Alton Appartment. Jalan - jalan yang menjadi konsentrasi Kawasan CBD Semarang Selatan adalah Jalan Setiabudi, Jalan Prof. Soedarto, Jalan Tirto Agung Pedalangan, dan Jalan Durian Raya.

Kawasan CBD Semarang Timur

Kawasan CBD Semarang Timur melambangkan pembangunan fokus bazar dan bantuan di area timur Kota Semarang. Pengembangan kawasan bisnis ini terpusat pada sejauh Jalan Majapahit di Kecamatan Pedurungan. Pengembangan ini hendak didorong oleh adanya desain strategis Pemerintah Kota Semarang, yaitu Simpang Lima II yang nantinya hendak berdiri di Kecamatan Pedurungan. Kawasan CBD Semarang Timur melambangkan kawasan bisnis dengan pertumbuhan tercepat setelah Semarang Selatan. Pertumbuhan kawasan CBD ini ditandai dengan munculnya gedung penggaru langit, yaitu Hotel Horison, dan outlet restoran - restoran internasional, bagai Pizza Hut, McDonald's Pedurungan, dan Hoka - Hoka Bento. Terdapat juga fokus perdagangan yang datang di kawasan ini, yaitu Transmart IV, Central City Mall, Lotte Mart dan Super Swalayan Ada.

Kawasan CBD Semarang Barat

Kawasan CBD Semarang Barat melambangkan pembangunan fokus kegiatan perekonomian Kota Semarang di area barat. Pengembangan kawasan bisnis harmonis ini caplok Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Pamularsih, Jalan Siliwangi, Bundaran Kali Banteng, dan Jalan Madukoro. Kawasan CBD ini berkembang karena pengaruh oleh aksesibilitas atas Bandara Internasional Achmad Yani dan pertumbuhan masyarakat di area Semarang Barat. Kawasan CBD Semarang Barat melambangkan alpa satu CBD yang tidak memegang gedung penggaru langit sebagai cagak aksi perekonomian di kawasan tersebut, dikarenakan adanya peraturan KKOP otoritas Bandara Internasional Achmad Yani atas kebesaran banggunan. Peraturan KKOP ini melibat keselamatan kalakian lintas udara di Kota Semarang. Terdapat fokus perdagangan dan perkantoran yang datang di kawasan CBD Semarang Barat, jarak lain: Giant Supermarket, Super Indo Supermarket, Semarang Grand City Mall, dan Kompleks Perkantoran Madukoro. Per Juni 2018, Jalan Madukoro melambangkan akses baku mengabah Bandara Internasional Achmad Yani dari fokus kota.

Pemerintahan

Daftar Wali Kota

Dewan Perwakilan

Berdasarkan buatan Pemilu 2014, DPRD Kota Semarang meletakkan wakilnya berjumlah 50 orang yang terpilih dari tujuh alun-alun pemilihan.[9][10][11][12][13][14][15]DPRD Kota Semarang buatan Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari 9 partai, dengan perincian sebagai berikut:

Kecamatan

Kota Semarang memahami komposisi bingkisan area kota, bagai halnya metropolitan - metropolitan besar lainya, bagai Jakarta dan Surabaya. Dalam bingkisan area kota, Kota Semarang terpecah menjadi lima area kota, jarak lain : Semarang Tengah/Pusat, Semarang Timur, Semarang Barat, Semarang Selatan, dan Semarang Utara. Pembagian area metropolitan ini dilatarbelakangi oleh bingkisan sub-residen oleh Pemerintah Hindia Belanda yang setingkat dengan kecamatan. Wilayah metropolitan ini berbeda dengan kecamatan, meskipun penyebutan cap area metropolitan imbas-imbas dengan penamaan kecamatan, bagai Wilayah Semarang Timur dengan Kecamatan Semarang Timur. Meskipun bingkisan area metropolitan ini tidak dipergunakan buat menetapkan batas administratif, bagai Jakarta dan Surabaya, akan tetapi penyebutan area metropolitan ini sedang acap dipergunakan buat memudahkan mengetahui satu area menurut letak relatifnya atas fokus kota. Wilayah metropolitan ini tidak memegang batas spesifik terkait comotan wilayahnya melingkungi administratif apa saja, akan tetapi bisa diidentifikasi dengan individualitas dan ihwal tiap area ayu secara fisik, sosial, ekonomi, maupun budaya.
Wilayah Semarang Pusat caplok seluruh kecamatan Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Timur (sisi selatan), Gajahmungkur (sisi utara), dan Candirsari (sisi utara);
Wilayah Semarang Utara caplok seluruh kecamatan Semarang Utara, Semarang Timur (sisi utara), Gayamsari (sisi utara), dan Genuk (sisi barat dan utara);
Wilayah Semarang Timur caplok seluruh kecamatan Pedurungan, Gayamsari (sisi selatan), Tembalang (sisi utara) danGenuk (sisi kidul dan timur);
Wilayah Semarang Barat caplok seluruh kecamatan Semarang Barat, Ngaliyan, Mijen, dan Tugu;
Wilayah Semarang Selatan caplok seluruh kecamatan Banyumanik, Gunungpati, Tembalang (sisi selatan), Candisari (sisi selatan), Gajahmungkur (sisi selatan).
Batas area tersebut didasarkan identifikasi dan tidak baku oleh ketentuan regulasi dan ketetapan pemerintah yang berlaku, sehingga pembatasan area metropolitan ini bersifat 'subyektif'.
Secara yuridis, Kota Semarang melambangkan area kotamadya (daerah ambang II) yang terdiri tempat 16 area administratif kecamatan dan 177 area administratif kelurahan. Wilayah kecamatan terluas di Kota Semarang adalah Kecamatan Mijen yang memegang bambang 57,55 km persegi, bahkan bertambah bambang dari area administratif Kotamadya Yogyakarta yang hanya seluas 46 km persegi. Luas area kecamatan terkecil adalah Kecamatan Semarang Selatan yang hanya seluas 5,93 km persegi. Sebelum ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 Tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang, jumah kecamatan di Kota Semarang hanya 9 kecamatan. Paska tarikh 1976, kecamatan di Kota Semarang bertambah menjadi 16 buah kecamatan. Pada PP No. 16/1976, jumlah area yang bersarang ke dalam area Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Demak bersarang kedalam area administrasi Kota Semarang. Wilayah - area tersebut akan datang tergabung menjadi kecamatan - kecamatan di Kota Semarang, sehingga luasan area administratif Kota Semarang menjadi area kotamadya alun-alun ambang II terluas di Pulau Jawa (373,70 km persegi), yang akan datang disusul oleh Kota Surabaya (350,64 km persegi).
Kecamatan Hanacaraka Transliterasi Kelurahan
Banyumanik ꦧꦚꦸꦩꦤꦶꦏ꧀ Banyumanik Pudakpayung, Gedawang, Jabungan, Padangsari, Banyumanik, Srondol Wetan, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Sumurboto, Banyumanik, Semarang, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang, Tinjomoyo, Ngesrep
Candisari ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦱꦫꦶ Candhisari Candi, Jatingaleh, Jomblang, Kaliwiru, Karanganyargunung, Tegalsari, Wonotingal
Gajahmungkur ꦒꦗꦃꦩꦸꦁꦏꦸꦂ Gajahmungkur Bendanduwur, Bendanngisor, Bendungan, Gajahmungkur, Karangrejo, Lempongsari, Petompon, Sampangan
Gayamsari ꦒꦪꦩ꧀ꦱꦫꦶ Gayamsari Gayamsari, Kaligawe, Pandean Lamper, Sambirejo, Sawah Besar, Siwalan, Tambakrejo
Genuk ꦒꦼꦤꦸꦏ꧀ Genuk Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan, Banjardowo, Gebangsari, Genuksari, Karangroto, Kudu, Muktiharjo Lor, Penggaron Lor, Sembungharjo, Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, Trimulyo
Gunungpati ꦒꦸꦤꦸꦁꦥꦛꦶ Gunungpathi Cepoko, Gunungpati, Jatirejo, Kalisegoro, Kandri, Mangunsari, Ngijo, Nongkosawit, Pakintelan, Patemon, Plalangan, Pongangan, Sadeng, Sekaran, Sukorejo, Sumurejo
Mijen ꦩꦶꦗꦺꦤ꧀ Mijèn Cangkiran, Bubakan, Jatibarang, Jatisari, Karangmalang, Kedungpane, Mijen, Ngadirgo, Pesantren, Polaman, Purwosari, Tambangan, Wonolopo, Wonoplumbon,
Ngaliyan ꦔꦭꦶꦪꦤ꧀ Ngaliyan Bambankerep, Beringin, Gondoriyo, Kalipancur, Ngaliyan, Podorejo, Purwoyoso, Tambak Aji, Wonosari
Pedurungan ꦥꦼꦢꦸꦫꦸꦔꦤ꧀ Pedurungan Gemah, Kalicari, Muktiharjo Kidul, Palebon, Pedurungan Kidul, Pedurungan Lor, Pedurungan Tengah, Penggaron Kidul, Plamongan Sari, Tlogomulyo, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan,
Semarang Barat ꦱꦼꦩꦫꦁ​ꦏꦸꦭꦺꦴꦤ꧀ Semarang Kulon Bojongsalaman, Bongsari, Cabean, Gisikdrono, Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon, Karangayu, Kembangarum, Krapyak, Krobokan, Manyaran, Ngemplaksimongan, Salamanmloyo, Tambakharjo, Tawangmas, Tawangsari
Semarang Selatan ꦱꦼꦩꦫꦁ​ꦏꦶꦢꦸꦭ꧀ Semarang Kidul Barusari, Bulustalan, Lamper Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah, Mugassari, Peterongan, Pleburan, Randusari, Wonodri
Semarang Tengah ꦱꦼꦩꦫꦁ​ꦠꦼꦔꦃ Semarang Tengah Bangunharjo, Brumbungan, Gabahan, Jagalan, Karangkidul, Kauman, Kembangsari, Kranggan, Miroto, Pandansari, Pekunden, Pendrikan Kidul, Pendrikan Lor, Purwodinatan, Sekayu
Semarang Timur ꦱꦼꦩꦫꦁ​ꦮꦺꦠꦤ꧀ Semarang Wétan Bugangan, Karangtempel, Karangturi, Kebonagung, Kemijen, Mlatibaru, Mlatiharjo, Rejomulyo, Rejosari, Sarirejo, Bandarharjo
Semarang Utara ꦱꦼꦩꦫꦁ​ꦭꦺꦴꦂ Semarang Lor Bulu Lor, Dadapsari, Kuningan, Panggung Kidul, Panggung Lor, Plombokan, Purwosari, Tanjungmas
Tembalang ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦭꦁ Tembalang Bulusan, Jangli, Kedungmundu, Kramas, Mangunharjo, Meteseh, Rowosari, Sambiroto, Sendangguwo, Sendangmulyo, Tandang, Tembalang
Tugu ꦠꦸꦒꦸ Tugu Jerakan, Karanganyar, Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Randu Garut, Tugurejo

Penduduk

Penduduk Semarang biasanya adalah suku Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Agama kebanyakan yang dianut adalah Islam. Semarang memegang komunitas Tionghoa yang besar. Seperti di alun-alun lainnya di Jawa, lebih-lebih di Jawa Tengah, mereka pernah berbaur erat dengan masyarakat selingkung dan menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi sejak ratusan tarikh silam.

Julukan

Kota Semarang memegang mempunyai jumlah julukan, jarak lain:
  • Venetië van Java[16]
Semarang dilalui banyak sungai di ketika metropolitan bagai di Venesia (Italia), sehingga Belanda menyebut Semarang sebagai Venetië van Java.
  • Kota Lumpia
Lumpia adalah makanan distingtif Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya yaitu budaya Jawa dan China. Lumpia sendiri diambil dari kata lun pia (hokkien : 润餅).
  • Kota Atlas
Semarang memegang semboyan Kota ATLAS akronim (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), sebagai cogan pelestarian keindahan kota.
  • The Port of Java
Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Wali Kota Semarang mengambil cogan turisme Semarang, The Port of Java (Pelabuhannya Jawa) sebagai cara pencitraan metropolitan Semarang sebagai fokus Pelabuhan Jawa. Karena Setiap orang yang bakal berangkat dari Jakarta ataupun Jawa Barat ke Surabaya ataupun Jawa Timur dan juga sebaliknya, harus melewati dan singgah di Kota Semarang. Bahkan menurut sejarah Laksamana Ceng Ho pun berlabuh di Kota Semarang buat singgah.
  • Semarang Pesona Asia
Pada tarikh 2009 dari wacana jumlah pihak, Wali Kota Semarang menyetujui cogan "SPA", di mana konsekuensinya, dilakukan pembersihan dan ekspansi di mana mana, (perbaikan saluran, jalan, trotoar, taman, pembenahan pkl)

Pariwisata


Patung Laksamana Cheng Ho yang sedia di depan Kelenteng Kay Tak Sie di Semarang.

Tempat sesembahan buat Sam Poo Tay Djien yang berada di dalam Kelenteng Kay Tak Sie in Semarang, Indonesia

Wisata Alam

  • Pulau Tirangcawang, di Kelurahan Tugu
  • Pantai Tirang, di Kelurahan Tambak Harjo
  • Pantai Marina, di Kelurahan Tawangsari
  • Pantai Maron, di Kelurahan Tambak Harjo
  • Goa Kreo, di Kelurahan Kandri
  • Taman Lele Semarang, di Kelurahan Tambakaji
  • Curug Lawe di Gunungpati
  • Curug Benowo di Gunungpati
  • Curung Karang Joho di Ngaliyan

Wisata sejarah

  • Museum MURI, di Jl. Jendral Pol. Anton Sujarwo, Kelurahan Srondol Kulon, Semarang Banyumanik
  • Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah, di MAJT Menara Asmaul Husna Lt 3, Kelurahan Sambirejo, Gayamsari
  • Museum Jamu Nyonya Meneer, di Kelurahan Muktiharjo
  • Museum Jawa Tengah Ronggowarsito, di Kelurahan Gisikdrono
  • Museum Mandala Bhakti, di Kelurahan Pindrikan Kidul
  • Lawang Sewu, di Kelurahan Pindrikan Kidul
  • Tugu Muda, di Kelurahan Pindrikan Kidul
  • Candi Tugu, di Kelurahan Tugurejo
  • Little Netherland (Kota Tua Semarang), di Kelurahan Purwodinatan
  • Taman Budaya Raden Saleh, di Jl. Sriwijaya, Semarang
  • Old City 3D Trick Art Museum, di Jl. Letjen Suprapto, Semarang
  • Dream Museum Zone, di Tanjung Mas, Semarang
  • Kota Tua Semarang, di Semarang Utara, Semarang

Wisata religius

  • Masjid Agung Jawa Tengah, di Kelurahan Sambirejo
  • Masjid Baiturrahman Semarang, di Simpanglima
  • Masjid Kauman Semarang, di alun-alun Kauman, Johar
  • Klenteng Sam Po Kong, di alun-alun Simongan
  • Kelenteng Tay Kak Sie ( Tionghoa : 大覺寺 ) Tri Dharma, di Gang Lombok, Semarang Pusat
  • Gereja Blenduk, di Kecamatan Semarang Utara
  • Gereja Katedral Semarang di Kelurahan Randusari
  • Gereja JKI Injil Kerajaan Semarang di Kelurahan Tawangsari
  • Vihara Mahavira Graha di Kelurahan Tawangsari
  • Pagoda Buddhagaya, di Pudak Payung, Banyumanik, Semarang Selatan
  • Firdaus Fatimah Zahra, di Gunungpati, Semarang

Wisata keluarga

  • Wonderia, di Kelurahan Tegalsari (tidak beroperasi)
  • Kebun Binatang Mangkang, di Kelurahan Mangkang Kulon
  • Taman Mini Jawa Tengah (Maerokoco), di Kelurahan Tawangsari
  • The Fountain Water Park, di Ungaran, Semarang
  • Water Blaster, di Jangli, Semarang
  • Waterpark Semawis, di Kedungmundu, Tembalang, Semarang

Wisata malam

  • Alun-Alun Kota Semarang/Lapangan Pancasila (Simpang Lima)
  • Kota Lama Semarang
  • Taman Indonesia Kaya (Taman KB)
  • Taman Wilis
  • Taman Nada
  • Taman Garuda
  • Taman Meteseh
  • Taman Kasmaran
  • Taman Bumi Rejo
  • Taman Halmahera
  • Taman Pandanaran (Taman Warak Ngendok)

Pusat Perbelanjaan

  • Mall Ciputra , Simpang Lima
  • Java Mall , Peterongan, Semarang Utara
  • Paragon City Mall Semarang , Pemuda Central Business District (PCBD)
  • DP Mall , Jl. Pemuda Semarang Tengah
  • Central City Mall , Jl. Brigjend Sudiarto Km 11
  • Simpang Lima Plaza , Simpang Lima City Center
  • E-Plaza , Simpang Lima
  • Living Plaza , Jl. Pahlawan
  • SCJ Plaza , Shopping Center Johar. Jl Agus Salim
  • Semarang Plaza . Jl Agus Salim
  • Semarang Town Square Jl. Petempen 294
  • Johar Trade Mall , Pasar Johar Kauman
  • Transmart Telogorejo , Simpang Lima
  • Transmart Setiabudi , Jl. Setiabudi, Banyumanik

Perayaan

Kota Semarang memegang jumlah event perayaan, yaitu:
  • Dugderan
  • Semarang Expo
  • Semarang Great Sale
  • Semarang Fashion Festival
  • Semarang Fashion On The Street
  • Festival Kota Lama Semarang

Kuliner

Masakan

Makanan distingtif Semarang jarak asing adalah:
  • Bandeng presto
  • Soto Bangkong "Soto Semarang"
  • Mie Kopyok
  • Sega Becak
  • Sega Lunyu
  • Sega Ayam
  • Tahu Pong
  • Pecel Koyor
  • Petis Kangkung
  • Tahu Petis
  • Tahu Gimbal
  • Bakso
  • Babat Gongso

Jajanan

Jajanan Pasar distingtif Semarang jarak asing adalah:
  • Lunpia Semarang
  • Spekoek
  • Jongkong Singkong
  • Gandos
  • Kue Moci
  • Blanggem
  • Timus
  • Gilo-gilo
  • Tahu Gimbal

Minuman

Minuman distingtif Semarang jarak asing adalah:
  • Kolak Setup
  • Es Cao
  • Es Marem
  • Es Congklik
  • Es Dawet Durian Kampung Kali
  • Es Krim Toko Oen
  • Wedang Durian
  • Wedang Jahe Rempah
  • Wedang Lengkeng
  • Wedang tahu
  • Wedang Jalang (Wedang Jahe Alang-alang)
  • Wedang Kacang Tanah

Oleh-oleh

  • Lumpia
  • Roti Gandjel Rel
  • Jambu Semarang
  • Wingko Babat
  • Mari Wijen
  • Bandeng presto

Media

Surat kabar

Kota Semarang memegang jumlah surat kabar di antaranya:

Terrestrial televisi

Kota Semarang juga memegang 21 stasiun televisi (15 siaran nasional, 5 siaran domestik & 1 siaran komunitas) seperti:
Kanal Signal Frekuensi Nama Jaringan Nama perusahaan Pemilik Status Negara
23 487,25 MHz UHF TVRI Nasional TVRI Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia Nasional  Indonesia
TVRI Jawa Tengah Pemerintah Jawa Tengah Lokal
25 503,25 MHz antv PT Cakrawala Andalas Televisi Semarang dan Palangkaraya VIVA Nasional
27 519,25 MHz Indosiar PT Indosiar Semarang Televisi Surya Citra Media
29 535,25 MHz Trans TV PT Trans TV Semarang Makassar Trans Media
31 551,25 MHz MNCTV PT TPI Dua MNC
33 567,25 MHz RCTI PT RCTI Dua MNC
35 583,25 MHz SCTV PT Surya Citra Wisesa Surya Citra Media
37 599,25 MHz GTV PT GTV Dua MNC
39 615,25 MHz tvOne PT Lativi Media Karya Semarang dan Padang VIVA
41 631,25 MHz Trans7 PT Trans 7 Semarang Makassar Trans Media
43 647,25 MHz MetroTV PT Media Televisi Semarang Media Group
45 663,25 MHz iNews PT Global Telekomunikasi Terpadu MNC
47 679,25 MHz Kompas TV PT Televisi Semarang Indonesia Kompas Gramedia
48 687,25 MHz USM TV Perkumpulan Penyiaran Komunitas USM TV Universitas Semarang Komunitas
49 695,25 MHz TVKU SM Network PT Televisi Kampus Universitas Dian Nuswantoro Universitas Dian Nuswantoro Lokal
MAJT TV Televisi Masjid Agung Jawa Tengah Masjid Agung Jawa Tengah
50 703,25 MHz IMTV STTV (TV9) PT Semarang Inti Media Televisi Siantar Top
52 719,25 MHz Semarang TV Indonesia Network PT Mataram Cakrawala Televisi Indonesia Kelompok Media Bali Post
54 735,25 MHz NET. PT Industri Televisi Semarang Indika Group Nasional
56 751,25 MHz RTV PT Semuwas Citra Mandiri Rajawali Corpora
59 775,25 MHz Simpang5 TV Jawa Pos TV PT Simpang Lima Media Televisi Jawa Pos Group Lokal

Televisi berlangganan

Kota Semarang juga memegang jumlah televisi berlangganan seperti:
  • Aora TV
  • Astro Nusantara
  • BiG TV
  • Centrin TV
    • UseeTV
  • MNC Vision
  • Max3
  • Nexmedia
    • OrangeTV/Skynindo
  • Transvision
    • YesTV
  • Topas TV
  • Viva+

Radio

Kota Semarang juga memegang 43 stasiun radio seperti:
Sinyal Frekuensi Nama Pemilik
AM 720 KHz Radio Silaturahim
801 KHz RRI Semarang Pro 1 RRI
999 KHz RRI Pro 3 RRI
1062 KHz Sultan Agung Radio Universitas Sultan Agung
1476 KHz Radio Mutiara Quran
FM 87,8 MHz Radio Gaul FM Universitas Wahid Hasyim
88,2 MHz RRI Semarang Pro 4 RRI
88,6 MHz Radio Rhema Jemaat Kristen Indonesia Injil Kerajaan Semarang
89,0 MHz RRI Semarang Pro 1 RRI
89,4 MHz TOP FM
89,8 MHz MNC Trijaya FM Semarang MNC Networks
90,2 MHz Trax FM Semarang MRA Media
91,0 MHz Elshinta Radio Semarang Elshinta Media
91,8 MHz RDI Pandanaran Semarang MNC Networks
92,2 MHz RRI Pro 3 RRI
92,6 MHz Radio Idola Idola Group
93,4 MHz C Radio Semarang Idola Group
94,5 MHz Radio Agape FM Gereja Isa Almasih
94,9 MHz GoodNews FM Gereja Beth-el Tabernakel Alfa Omega Semarang
95,3 MHz RRI Semarang Pro 2 RRI
95,7 MHz Fit Radio Semarang Elshinta Media
96,1 MHz Delta FM Semarang Masima Media
96,5 MHz Radio Ichthus Gereja Kristen Muria Indonesia
96,9 MHz Radio Swara Semarang Gajahmada Group
97,7 MHz Radio Pro Alma Universitas Diponegoro
98,5 MHz UP Radio Universitas PGRI Semarang
98,9 MHz Radio Sonora Semarang Kompas Gramedia
99,3 MHz Radiks 99 Semarang Best FM CPP RadioNet
100,1 MHz Rasika Semarang Rasika Group
101,2 MHz RCT FM CPP RadioNet
101,6 MHz USM Jaya FM Universitas Semarang
102,0 MHz Prambors Semarang Masima Media
102,4 MHz Gajahmada FM Gajahmada Group
102,8 MHz J FM
103,2 MHz KIS FM
103,6 MHz POP FM Semarang CPP RadioNet
104,4 MHz Imelda FM Gajahmada Group
105,2 MHz SS FM Suara Merdeka
106,0 MHz PAS FM Semarang CPP RadioNet
106,8 MHz Radio Thomson Semarang Thomson Radionet
107,5 MHz Radio Suara Diponegoro
107,7 MHz REM FM Universitas Negeri Semarang
107,9 MHz Radio Dakwah Islam Masjid Agung Jawa Tengah

Sarana umum

Olahraga

PSIS Semarang melambangkan satu-satunya klub sepak bola profesional di Kota Semarang. Pada musim 1999, PSIS berbuah menjadi kampiun Liga Indonesia, akan tetapi pada musim kompetisi 2000 terdegradasi ke Divisi I. Pada musim 2006 bermain di Divisi Utama Liga Djarum Wilayah 1 dan meraih kampiun kedua setelah dalam belakang kalah 0–1 oleh Persik Kediri Pada tarikh ini PSIS kembali berlaga di Indonesia Super League minus dana bantuan APBD sama sekali.
Semarang United FC melambangkan klub sepak bola yang mengikuti invitasi dalam gelanggang Liga Primer Indonesia.
Sasana Tinju Tugu Muda Semarang melambangkan arena tinju yang membina amatir dan profesional ambang dunia di Kota Semarang. Perjalanan Sasana Tinju Tugu Muda Semarang yang dirintis oleh Muklis Sutan Rambing Th 1970 (1976 s/d 1978)Membentuk Sasana Tinju Adam (dengan latar belakang sponsorship Bus Adam). Th 1980 (1978 s/d 1989) Membentuk Sasana Tinju Orang Tua (dengan latar belakang patron tamu cap Orang Tua) Selama tarikh 1984 – 1985 memegang jumlah petinju amatir dan profesional, akan tetapi minim maksimal karena hawa festival yang jarang. Rata-rata festival profesional setahun sekali, era itu Sasana Orang Tua senggang mencetak kampiun Nasional tempat cap Agus Suyanto. Th 1990 (1989 s/d 2008). Th 1990 melatih Sasana Tinju Bank Buana dengan konsentrasi pembinaan tinju amatir. Th 1997 ketika tinju profesional boming di televisi, Muklis Sutan Rambing berikhtiar fokus kepada tinju membela dengan cap Sasana Tinju Tugu Muda Semarang (Tugu Muda melambangkan cap metropolitan Semarang). Saat itu Sasana Tinju Bank Buana konsisten jalan akan tetapi konsen di Tinju amatir, buat Tinju profesional dengan cap Sasana Tinju Tugu Muda Semarang. Pada akhir tarikh 1999 Sasana Tinju Tugu Muda Semarang berbuah mencetak 3 (tiga) kampiun Nasional : Chris Jhon (57 Kg / aras Bulu), Arthur Rambing (58,1 Kg / aras Ringan Jr) dan Sonny Rambing (63 Kg / aras Welter Jr). Karena tertarik , Sponsorship Bank Buana beserta merambah pada pembinaan tinju profesional. Lama kelamaan ketika berprestasi ambang global , berubah menjadi Sasana Tinju Bank Buana Semarang, hingga tarikh 2006 menjadi Sasana Tinju UOB Buana Semarang / UOB Boxing Camp (karena cap kongsi patron berubah menjadi UOB Buana). Th 2009 (2008 s/d 2011)Perubahan cap Sasana menjadi Kuku Bima Energy, menurunnya atensi atlet buat berlatih mempengaruhi prestasi tinju metropolitan Semarang kususnya Jawa Tengah menjadi cekak juara. Th 2010 (2009 s/d sekarang) Perubahan cap arena menjadi “Sasana Tinju Temujin Rambing” sebagai wujud mengenang meninggalnya putra, pelatih sekalian penganjur tinju penggerak roda pertinjuan tanah cecair dan Jawa Tengah (Semarang)khususnya.

Transportasi

Kota Semarang bisa ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui kolom pantura yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai lor Pulau Jawa. Saat ini cukup dibangun jalan cukai yang menghubungkan Semarang dengan Solo. Angkutan bus antarkota dipusatkan di Terminal Terboyo, Kecamatan Genuk. Angkutan dalam metropolitan dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tarikh 2009 mulai beroperasi TransSemarang, yang juga dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan kolom eksklusif bagai busway (Trans Jakarta) di Jakarta.
Semarang memegang peranan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama ekspansi gerobak bara Hindia Belanda dimulai, dengan ekspansi jalan gerobak bara yang dimulai dari banat Kemijen mengabah banat Tanggung sejauh 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan gerobak bara ini mulai dioperasikan buat umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah kongsi preman Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tidak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah tekung landasan (kereta api) Kemijen - Tanggung, dilanjutkan ekspansi landasan (kereta api) yang bisa menghubungkan metropolitan Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memegang duet stasiun gerobak api: Stasiun Semarang Tawang buat gerobak bara aras bisnis dan eksekutif, serta Stasiun Semarang Poncol buat gerobak bara aras perdagangan dan angkutan barang. Kereta bara di antaranya jurusan Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang, Semarang-Tegal, dan Semarang-Bojonegoro.
Angkutan udara dilayani di Bandara Ahmad Yani, menghubungkan Semarang dengan sebesar kota-kota besar Indonesia saban harinya. Sejak tarikh 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi lapangan terbang Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negri, contohnya ke Singapura dan Kualalumpur. Pelabuhan Tanjung Mas menghubungkan Semarang dengan sebesar kota-kota pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat akhir peti kemas.
Untuk memperlancar kolom transportasi ke arah kota/kabupaten di Jawa Tengah di Bagian Selatan lebih-lebih kolom bahenol Semarang-Solo, era ini cukup dibangun Jalan Tol Semarang-Solo. Pada tahap pertama, ekspansi jalan cukai tersebut menebak dioperasikan sebagian, yaitu Semarang-Ungaran yang menebak mulai digunakan tarikh 2011. Saat ini, jalan cukai tekung Ungaran-Bawen pernah bisa digunakan, sehingga Jalan Tol Semarang-Solo pernah terhubung dan bisa digunakan.

Kesehatan (rumah sakit)

Terdapat jumlah bangunan sakit besar di Semarang jarak lain:
  • RSUP Dr. Karyadi
  • RSUD KRMT Wongsonegoro
  • RSU Tlogorejo
  • Rumah Sakit Elizabeth
  • Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
  • Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto
  • RSU PKU Muhammadiyah Roemani
  • Rumah Sakit William Both
  • Rumah Sakit Islam Sultan Agung
  • Rumah Sakit Columbia Asia Semarang
  • Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND)

Pendidikan

Semarang terdapat sebesar maktab tinggi eminen ayu daerah maupun swasta. Bahkan berdasarkan Peringkat perguruan tinggi di Indonesia menurut Webometrics terdapat 6 perguruan tinggi di Semarang teperlus 100 perguruan tinggi terbaik Indonesia. Berdasarkan data dari DAPODIK Kota Semarang, maktab tinggi di Kota Semarang:

Perguruan Tinggi Kedinasan

  • Akademi Kepolisian (AKPOL)
  • Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (P3B/BPLP/PIP)
  • Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang (POLTEKKES Semarang)

Perguruan Tinggi Negeri

  • Universitas Diponegoro (Undip)
  • Universitas Negeri Semarang (Unnes)
  • UIN Walisongo (UIN Semarang)
  • Politeknik Negeri Semarang (Polines)
  • Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin)

Perguruan Tinggi Swasta

  • Universitas Islam Sultan Agung (Unissula)
  • Universitas Katolik Soegijapranata (Unika)
  • Universitas Dian Nuswantoro (Udinus)
  • Universitas Stikubank Semarang (Unisbank)
  • Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus)
  • Universitas Semarang (USM)
  • Universitas Wahid Hasyim (Unwahas)
  • Universitas Ivet (Univet)
  • Universitas Pandanaran (Upand)
  • Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag Semarang)
  • Universitas PGRI Semarang (Upgris)
  • Universitas Nasional Karangturi (Unkartur)
  • Universitas AKI (Unaki)
  • Stikes Telogorejo
  • Stikes Widya Husada
  • Stikes Karya Husada
  • Stikes St.Elisabeth
  • Stikes Hakli
  • Sekolah Tinggi Ilmu Elektronika dan Komputer Semarang (Stekom)
  • Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang (Stikom)
  • STMIK ProVisi IT College
  • STMIK Himsya
  • STIE Dharma Putra
  • STIE Bank BPD Jateng
  • STIE Totalwin Semarang
  • STIE Semarang
  • STIE Widya Manggala
  • STIE Cendekiaku
  • STIE Anindyaguna
  • STIE Pelita Nusantara
  • Sekolah Tinggi Maritim Dan Transport Amni (Stimart AMNI)
  • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (Stiepari) Semarang
  • Stifar "Yayasan Pharmasi" Semarang
  • Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Farming
  • Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia (STBI)
  • STPKat St. Fransiskus Assisi Semarang
  • Politeknik Stibisnis
  • Akademi Teknik Perkapalan (ATP) Veteran
  • Akademi Pelayaran Niaga (Akpelni)
  • Akper Kesdam IV/Diponegoro
  • Akper Widya Husada
  • Akbid Panti Wilasa Yakkum
  • Akbid Abdi Husada
  • Akademi Analisis Kesehatan Theresiana
  • Akademi Analisi Kesehatan Asih Husada
  • Akfar Nasional
  • Akfar Nusaputera
  • Akfar 17 Agustus 1945
  • Akademi Ilmu Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang
  • Akademi Sekretari (ASM) Santa Maria Semarang
  • Akademi Bahasa 17 Agustus 1945
  • Akademi Teknik Elektro medik (ATEM) Semarang
  • AMIK JTC
  • Akademi Kesejahteraan Sosial (AKS) Ibu Kartin

Sekian detil tentang Kota Semarang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas semoga artikel ini berfaedah salam
tulisan ini diposting pada kategori sejarah berdirinya semarang, sejarah berdirinya universitas negeri semarang, sejarah berdirinya universitas semarang, , tanggal 01-09-2019, di kutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Semarang

Belum ada Komentar untuk "Kota Semarang - Ensiklopedia Bebas Sejarah Berdirinya Semarang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel