Kota Semarang - Ensiklopedia Bebas Sejarah Berdirinya Semarang
Hohoho, selamat siang, sesi kali ini akan menjelaskan tentang sejarah berdirinya semarang Kota Semarang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas simak selengkapnya
Kota Semarang ꦏꦸꦛꦱꦼꦩꦫꦁ Kutha Semarang Venetië van Java Kota Lumpia | |
---|---|
Jawa Jawa Tengah | |
Dari tempat satu bahasa pencucuk jam: Skyline Kota Semarang, Lawang Sewu, Masjid Agung Jawa Tengah, Klenteng Sam Po Kong, Simpang Lima Semarang, Tugu Muda. | |
Lambang | |
Semboyan: Semarang Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat) | |
Lokasi Kota Semarang di Pulau Jawa | |
Kota Semarang
| |
Kota Semarang
| |
Koordinat: 6°58′0″S 110°25′0″E / 6.96667°S 110.41667°E | |
Negara | Indonesia |
Hari jadi | 2 Mei 1547; 472 tarikh lalu |
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Hendrar Prihadi, S.E, M.M. |
Luas | |
• Total | 373,78 km2 (14,432 sq mi) |
Penduduk (2019)[1] | |
• Total | 1.670.379 jiwa |
• Kepadatan | 4.469/km2 (11,570/sq mi) |
Demografi | |
• Suku bangsa | Jawa, Sunda, Tionghoa, Pakistani, Arab, dll. |
• Agama | Islam 86.97% Kristen Protestan 7% Katolik 5.24% Hindu 0.08% Buddha 0.68% Konghucu 0.01% Lain-lain 0.02%[2] |
• Bahasa | Jawa, Indonesia |
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
Kode telepon | +62 24 |
Kecamatan | 16 |
Desa/kelurahan | 177 |
Bandar udara | Bandar Udara Internasional Achmad Yani |
Pelabuhan | Pelabuhan Tanjung Emas |
Flora resmi | Asam jawa |
Fauna resmi | Kuntul perak |
Situs web | www |
Logo lama.
Logo baru.
Kota Semarang dipimpin oleh wali kota Hendrar Prihadi, S.E, M.M dan agen aulia metropolitan Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu. Kota ini terwalak sekeliling 558 km bagian timur Jakarta, ataupun 312 km bagian barat Surabaya, ataupun 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara).[5] Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan, dan Kabupaten Kendal disebelah barat. Kota Semarang memegang bambang area administratif sebesar 373,70 km persegi, sekalian melambangkan administrasi kotamadya terluas di Pulau Jawa.
Secara etimologis, cap "Semarang" berasal dari kata "sem", yang berfaedah "asam/pohon asam", dan kata "arang", yang berfaedah "jarang", yang digabungkan menjadi "asam yang renggang - jarang". Penamaan "Semarang" ini bermula ketika Ki Ageng Pandanaran I datang ke sebuah tanah bernama Pulau Tirang (dekat pelabuhan Bergota) dan melihat pohon masam yang renggang - renggang tumbuh berdekatan. Penamaan Kota Semarang ini senggang berubah era jaman kolonialisme Hindia - Belanda menjadi "Samarang". Kota Semarang melambangkan satu dari tiga fokus pelabuhan (Jakarta dan Surabaya) penting bagi Hindia -Belanda sebagai pemasok buatan bumi dari area banat Jawa.
Seperti metropolitan - metropolitan besar lainya, bagai Jakarta dan Surabaya. Kota Semarang memahami komposisi bingkisan area metropolitan yang terdiri atas: Semarang Tengah/Semarang Pusat, Semarang Timur, Semarang Selatan, Semarang Barat, dan Semarang Utara. Pembagian area metropolitan ini bermula dari bingkisan area sub-residen oleh Pemerintah Hindia Belanda yang setingkat dengan kecamatan. Namun era ini, bingkisan area metropolitan ini berbeda dengan bingkisan administratif area kecamatan. Meskipun bingkisan metropolitan ini renggang dipergunakan dalam area Pemerintahan Kota Semarang, akan tetapi bingkisan metropolitan ini digunakan buat memudahkan dalam menerangkan satu area menurut letaknya atas fokus metropolitan Semarang. Pembagian metropolitan ini juga digunakan oleh jumlah instansi di area Kota Semarang buat memudahkan jangkauan pelayanan, bagai PLN dan PDAM.
Geografi
Kota Semarang adalah alpa satu metropolitan penting yang terwalak di rantau lor Jawa dan sebagai hub baku penghubung Jakarta - Surabaya dan metropolitan - metropolitan di banat kidul Jawa (Surakarta dan Yogyakarta). Kota Semarang memegang kebesaran dari 2 meter kolong latar bahar hingga 340 meter diatas latar bahar dengan kemiringan lereng 0% - 45%. Kota Semarang melambangkan metropolitan yang memegang ihwal topografi yang unik berupa area alun-alun hina yang ketat dan area perbukitan yang membujur dari bidang barat hingga bidang timur Kota Semarang. Wilayah alun-alun hina di Kota Semarang banyak sempit.Wilayah alun-alun hina pada area barat Kota Semarang hanya memegang lebar 4 kilometer dari baret pantai, sedangkan pada area timur Kota Semarang area alun-alun hina semakin melebar hingga 11 kilometer dari baret pantai. Wilayah alun-alun hina ini melambangkan alun-alun air besar dari sungai - sungai besar yang beludak di Kota Semarang, bagai Kali Garang (Banjir Kanal Barat), Kali Pengkol, dan Kali Bringin. Wilayah alun-alun hina ini membentang di bidang lor Kota Semarang dan hampir caplok 40% total area Kota Semarang. Wilayah alun-alun hina ini dikenal sebagai metropolitan kolong (Semarang Ngisor), sekalian sebagai fokus aksi perekonomian kota. Dengan ihwal demikian, area metropolitan kolong seringkali dilanda air besar tahunan dan puncaknya ketika musim penghujan. Sejumlah area khususnya Semarang Utara, air besar ini kadang juga disebabkan cetusan cecair mematok -- harga jual mahal bahar ( air besar rob). Wilayah perbukitan di Kota Semarang ini membentang di bidang selatan. Perbukitan ini melambangkan cuilan dari rangkaian formasi gunung-gunung lor Jawa yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Wilayah perbukitan di Kota Semarang dikenal sebagai metropolitan tempat (Semarang Dhuwur). Wilayah perbukitan ini juga melambangkan kawasan hulu dari sungai - sungai besar yang beludak di Kota Semarang. Wilayah metropolitan tempat juga cuilan dari bentang kaki gunung bara Ungaran, yang terwalak pada bidang kidul Kota Semarang.
Kota kolong ini melingkungi Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Timur, Gayamsari, Pedurungan, Genuk, dan Semarang Utara. Kota kolong ini melambangkan kawasan fokus metropolitan dan jantung perekonomian Semarang. Kota kolong juga berperan sebagai downtown, jarak asing buat fokus hiburan, perdagangan, pelayanan publik, dan pemerintahan. Kondisi topografi metropolitan kolong yang mendukung, mendorong pertumbuhan perdagangan banyak cepat dan timbul perluasan area perkotaan. Kota tempat ini melingkungi Kecamatan Gajahmungkur, Candisari, Banyumanik, Tembalang, Gunung Pati, Ngaliyan dan Mijen. Kini, area metropolitan tempat melambangkan fokus pertumbuhan anyar di Kota Semarang. Salah satu sektor area yang memegang pertumbuhan yang spesifik atas differensiasi fokus aksi dan aglomerasi masyarakat adalah sektor Banyumanik - Tembalang. Sarana prasara yang mendukung, banyak mendorong pertumbuhan dan atensi investasi pada area tersebut. Pertumbuhan pada area ini ditandai dengan berkembangnya permukiman, munculnya fokus perekenomian baru, dan eksistensi gedung penggaru langit. Salah satu argumen area ini berkembang juga melambangkan buatan kebijakan Pemerintah Kota Semarang memindahkan UNDIP dari Pleburan ke Tembalang, sebagai cara pemerataan masyarakat di Kota Semarang. Strategi ini juga dilakukan pada pemindahan kampus UNNES dari Kelud Raya ke Gunung Pati.
Kota Semarang dialiri oleh jumlah sungai/kali, melingkungi Sungai Garang (Kanal Barat), Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Sringin, Sungai Plumbon, Sungai Karanganyar, Sungai Bringin, Sungai Cilandak, dan Sungai Siangker. Beberapa sungai ini difungsikan sebagai komposisi drainase buat pengendali air besar di Kota Semarang, melingkungi Sungai Garang, Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Plumbon, dan Sungai Bringin. Sistem hidro-drainase di Kota Semarang pernah menandai komposisi kanalisasi bagai metropolitan - metropolitan di Belanda. Sistem kanalisasi ini dilatarbelakangi oleh Pemerintah Hindia Belanda yang melaksanakan kanalisasi di Sungai Semarang dengan menyudet Sungai Semarang dengan Sungai Garang, buat keperluan drainase air besar metropolitan dan kolom kalakian lintas belulang dagang. Sungai Semarang ini melambangkan sungai yang beludak ke area fokus kota. Sungai Semarang beludak dari kaki Bukit Bergota bidang barat - kidul Lawang Sewu - Jalur inspeksi Batan Miroto - Pecinan - Kota Lama - Muara Baru. Tahun 1885, Kanalisasi menebak habis dibangung oleh Pemerintah Hindia Belanda pada Sungai Garang (sisi barat kota). Sungai Garang ini melambangkan Banjir Kanal Barat yang letaknya tepat di ketika area Kota Semarang dan membagi Kota Semarang menjadi duet sisi, yaitu bidang barat dan bidang timur. Tahun 1895, Kanalisasi anyar menebak diselesaikan oleh Pemerintah Belanda sebagai cara pencegahan air besar yang semakin parah di Kota Semarang kala itu, yaitu dengan membangun Banjir Kanal Timur. Pembangunan Banjir Kanal Timur ini dilakukan dengan menyudet Sungai Plumbon yang beludak di area timur Kota Semarang. Pembangunan kanalisasi di Kota Semarang melambangkan ekspansi kanalisasi pertama di Indonesia. Keberhasilan kanalisasi Kota Semarang ini mendorong ekspansi kanalisasi di metropolitan - metropolitan lain, bagai Jakarta, Surabaya, dan Padang. Hingga kini, ketiga sungai saluran tersebut sedang menjadi sinaran perhatian Pemerintah Kota Semarang buat melaksanakan normalisasi dan pengerukan, agar drainase perkotaan bisa aktif sebagaimana mestinya.
Kota Semarang memegang kemiripan individualitas ihwal awak dengan metropolitan - metropolitan di Belanda. Kemiripan ini berupa cekungan kolong laut, karena adanya depresi pulau sehingga melatih ledokan yang tidak begitu luas. Depresi pulau ini disebabkan karena depresiasi muka tanah dan land subsidence akibat eksploitasi airtanah berlebih. Jenis tanah aluvial juga berpengaruh dalam depresiasi muka tanah di area Kota Semarang. Adanya cekungan ini juga akibat yang ditimbulkan karena aksi reklamasi pada pantai - pantai di Kota Semarang yang melatih bendungan - bendungan laut. Beberapa area di Kota Semarang, khususnya Semarang Utara memegang kebesaran dibawah latar laut. Kondisi bagai ini memungkinkan timbulnya air besar layak parah pada area cekungan tersebut.
Kota Semarang memegang baret pantai sejauh 20 kilometer dengan tipologi pantai yang tidak beraturan. Pengaruh aksi manusia berperan dalam metamorfosis tipologi pantai, bagai aksi reklamasi dan pengendapan oleh sungai. Salah satu kawasan reklamasi yang layak dikenali oleh asosiasi Kota Semarang adalah Pantai Marina. Pertumbuhan Kota Semarang tidak lepas dari ihwal geografis Semarang yang melambangkan area rantau dengan adanya pelabuhan. Pelabuhan menjadi cikal bakal pertumbuhan Kota Semarang hingga menjadi area perkotaan era ini. Bermula dari aksi bazar di pelabuhan menjadikan Kota Semarang melambangkan area strategis dalam pembangunan perekonomian dan kontribusi pembagian barang bantuan sejak zaman pra-kolonialisme. Sungai - sungai yang beludak di fokus metropolitan berlalu melambangkan kawasan pelabuhan. Salah satu sungai tersibuk sebagai kolom kalakian lintas belulang dan perahu adalah sungai Semarang. Akibat pengendapan sungai, sungai Semarang pernah tidak memungkinkan buat kolom kalakian lintas, akan datang pelabuhan direlokasi ke Muara Baru.
Iklim & Cuaca
Kota Semarang memegang ihwal hawa tropis dengan tipe hawa menurut klasifikasi Koppen adalah Am (Tropikal Monsunal). Iklim tropis monsunal ini dipengaruhi oleh letak lintang yang layak jauh dari khatulistiwa sehingga akibat ITCZ (hujan tahunan) minim berpengaruh di Kota Semarang. Iklim monsunal ini juga berpengaruh atas pola musim di Kota Semarang secara periodik, yaitu musim kering/kemarau dan musim basah/penghujan. Pola musim di Kota Semarang disebabkan oleh rayapan tahunan matahari yang menyebabkan metamorfosis dan perbedaan apitan pada area latar bumi.Musim basah/penghujan memegang periode 6 bulan (Oktober - Maret) meskipun bentuk acap berubah - ubah. Bulan Januari melambangkan puncak musim berair dengan ceper - ceper curah hujan 430 mm dengan suhu ceper - ceper 27 derajat. Musim berair di Kota Semarang memegang individualitas dengan ihwal udara yang hangat dan basah. Musim berair ini terjadi karena adanya arus massa udara dingin dari Benua Asia bertemu dengan massa udara hangat di sejauh khatulistiwa, sehingga membangkitkan gumpalan awan dengan kandungan uap cecair tinggi di kawasan ekuator. Bulan - bulan berair juga melambangkan periode penyinaran matahari bertambah bujur ketimbang periode bulan - bulan kering. Puncaknya pada copot 22 Desember dimana terjadi December Solstice (titik balik kidul matahari), yang mana lama bujur musim di Kota Semarang adalah 12 jam 30 menit (lebih bujur 30 menit).
Musim kering/kemaru memegang periode 6 bulan (April - September) meskipun bentuk dan awal musim acap berubah - ubah. Bulan Agustus melambangkan puncak musim biasa dengan ceper - ceper curah hujan 60 mm dengan suhu ceper - ceper 28 derajat. Musim biasa ini memegang individualitas ihwal udara yang biasa dan terik. Terdapat faal yang terjadi ketika musim biasa berlangsung di Kota Semarang, yaitu faal depresiasi suhu udara. Fenomena depresiasi suhu udara ini terjadi akibat adanya arus massa udara dingin dari Australia mengabah ke Benua Asia. Aliran massa udara dingin ini terjadi karena adanya pembentukan komposisi apitan tinggi di Australia dan fokus apitan hina di Asia sejauh periode musim kering. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh rayapan tahunan matahari dan letak matahari yang era periode musim biasa berada di Belahan Bumi Utara. Suhu udara terendah yang pernah terekam pada bulan Juli 2015 mencapai 18° C. Periode bulan - bulan biasa melambangkan periode penyinaran matahari bertambah mini dibandingkan bulan - bulan basah. Puncaknya pada copot 21 Juni dimana terjadi June Solstice (titik balik lor matahari), yang mana lama bujur musim di Kota Semarang adalah 11 jam 35 menit (lebih mini 25 menit).
Musim peralihan melambangkan periode dimana terjadi pergantian musim, ayu berair ke biasa maupun sebaliknya. Musim peralihan ini terjadi pada bulan - bulan awal dan akhir ayu musim berair maupun kering, yaitu bulan September, Oktober, Maret, dan Aprl. Musim peralihan ini ditandai dengan bulan - bulan melempem yang mana curah hujan bulanan bertambah dari 100 mm, akan tetapi minim dari 200 mm. Karakteristik musim peralihan ini ditandai dengan ihwal udara yang banyak lembab, sehingga membangkitkan akibat gerah pada tubuh. Kondisi udara pada musim peralihan banyak ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme, sehingga banyak muncul penyakit, bagai flu, demam, dan penyakit kulit. Bulan - bulan musim peralihan ini disebabkan oleh faal puncak yang terjadi di Kota Semarang. Fenomena puncak terjadi pada Bulan Oktober akhir dan Bulan Februari pertengahan di Kota Semarang.
Kota Semarang memegang hawa berair dengan ceper - ceper curah hujan tahunan sebesar 2.780 mm. Meskipun demikian, curah hujan di Kota Semarang bervariasi, karena pengaruh dari akibat topografi yang sedia di Kota Semarang. Kota kolong memegang ceper - ceper curah hujan tahunan sebesar 2.500 mm, sedangkan Kota tempat memegang ceper - ceper curah hujan tahunan bertambah tinggi sebesar 3.000 mm. Perbedaan curah hujan ini disebabkan karena akibat topografi yang membangkitkan hujan konveksi pada area Kota Semarang. Rata - ceper suhu tahunan di Kota Semarang sebesar 28 °C, dengan fluktuasi suhu tidak begitu signifikan dalam setahun. Suhu paripurna yang pernah terjadi di Kota Semarang adalah 39 °C, dan suhu terendah yang pernah terjadi adalah 18° C. Fenomena suhu panas ini juga dikarenakan adanya faal urban heat island di Kota Semarang.
Data hawa Semarang | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata paripurna °C (°F) | 29 (85) |
29 (85) |
30 (86) |
31 (88) |
32 (89) |
32 (89) |
32 (89) |
32 (89) |
32 (90) |
32 (90) |
31 (88) |
30 (86) |
31 (87.8) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 25 (77) |
25 (77) |
25 (77) |
26 (78) |
26 (78) |
25 (77) |
24 (76) |
24 (76) |
25 (77) |
26 (78) |
26 (78) |
25 (77) |
25.2 (77.2) |
Presipitasi mm (inci) | 430 (16.93) |
360 (14.17) |
320 (12.6) |
230 (9.06) |
160 (6.3) |
80 (3.15) |
80 (3.15) |
60 (2.36) |
100 (3.94) |
160 (6.3) |
220 (8.66) |
330 (12.99) |
2.780 (109,45) |
Sumber: Weatherbase [6] |
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Semarang pada tarikh 1770.
Lambang Staadsgemeente Semarang pada zaman Hindia Belanda, ditetapkan pada tarikh 1827.
Pada akhir abad ke-15 M sedia seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), buat menyebarkan ajaran Islam dari perbukitan Bergota. Dari tempo ke tempo alun-alun itu semakin subur, dari ruang kesuburan itu tumbuhlah pohon asam yang berjarak jarak satu sama asing (jarang - jarang) (bahasa Jawa: asem arang), sehingga memberikan gelar ataupun cap alun-alun itu yang akan datang menjadi Semarang.
Pada tarikh 1906 dengan Stadblat Nomor 120 tarikh 1906 dibentuklah pemerintah Gemeente. Pemerintah metropolitan besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tarikh 1942 dengan datangnya rezim pendudukan Jepang.
Pada era Jepang terbentuklah pemerintah alun-alun Semarang yang dikepalai Militer (Shico (kanji: 市長 )) dari Jepang. Didampingi oleh duet orang agen (Fuku Shico (kanji: 副市長)) yang per dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu copot 15 cukup 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia mempersembahkan awak kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal sebagai Pertempuran Lima Hari.
Tahun 1946 Inggris tempat cap Sekutu mempersembahkan metropolitan Semarang kepada bagian Belanda. Ini terjadi pada copot 16 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihat, bagian Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali metropolitan Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama era pendudukan Belanda tidak sedia rezim alun-alun metropolitan Semarang. Namun para pembebas di bidang rezim konsisten menjalankan rezim di alun-alun banat ataupun alun-alun evakuasi di luar metropolitan cukup dengan bulan Desember 1948. alun-alun evakuasi berpindah-pindah mulai dari metropolitan Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan rezim berturut-turut dipegang oleh R. Patah, R. Prawotosudibyo dan Mr. Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha melatih kembali rezim Gemeente bagai pada era kolonial dulu di kolong pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam era pemulihan kedaulatan harus mempersembahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. copot I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. mempersembahkan kepemimpinan pemerintah alun-alun Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia membangun kembali aparat rezim guna memperlancar jalannya pemerintahan.
Ekonomi
Selain sebagai fokus rezim Provinsi Jawa Tengah dan Kotamadya Semarang, Kota Semarang juga melambangkan fokus bazar dan bisnis yang teperlus dalam kawasan strategis domestik (KSN). Perananya sebagai fokus bazar dan bisnis, Kontribusi perdagangan Kota Semarang layak besar atas perekonomian nasional. Menurut data BPS 2012, PDRB Kota Semarang tempat dasar harga berlaku mencapai angka Rp 54,38 triliun.[8]:38-39 Sebagian besar sektor kegiatan perekonomian yang mendominasi adalah sektor perindustrian dan sektor perdagangan.[8]:43Dari tarikh ke tahun, pertumbuhan perdagangan di Kota Semarang layak tinggi. Pertumbuhan perdagangan ini ditandai dengan meningkatnya kuantitas migrasi masuk, depresiasi angka pengangguran, dan meningkatnya ekspansi infrastruktur di Kota Semarang. Meskipun pertumbuhan perdagangan di Kota Semarang kalah beradu dengan pertumbuhan perdagangan di Jakarta dan Surabaya, akan tetapi hawa bisnis yang membantu memungkinkan pertumbuhan secara bertahap dan berkelanjutan. Kini, Kondisi perekonomian Kota Semarang juga mulai ditandai dengan munculnya gedung - gedung penggaru langit yang tersebar di seluruh penjuru Kota Semarang. Menurut data skyscraper, Kota Semarang memegang 30 gedung dengan kebesaran minimal 12 lantai dan 75 gedung berkisar 7 - 11 lantai. Gedung - gedung penggaru langit ini difungsikan sebagai perkantoran, hotel, dan apartemen. Gedung - gedung penggaru langit ini terkonsentrasi pada area Semarang Pusat (Kawasan CBD Golden Triangle) dan Semarang Selatan (Tembalang dan Banyumanik). Berikut adalah jadwal gedung - gedung penggaru langit yang pernah ada, tahap konstruksi, maupun direncanakan: Daftar gedung paripurna di Semarang.
Kawasan Bisnis Terpadu - Central Business Districts (CBD)
Sebagai fokus rezim dan perekonomian kedaerahan Jawa Tengah, Kota Semarang menebak bertransformasi dan berdinamika mengabah kearah yang bertambah ayu lagi. Dalam kurun tempo perkembanganya, Kawasan metropolitan Semarang terus berkontribusi dan turut andil dalam finansial dan moneter yang vital di Indonesia. Sektor bazar dan perindustrian yang berkembang pesat menjadi kunci dasar ekspansi Kota Semarang. Pertumbuhan metropolitan yang banyak tinggi juga dikarenakan berkembangnya sektor bantuan dalam arus perekonomian Kota Semarang dan hendak terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan perekonomian ini banyak mendorong meningkatnya daya beli masyarakat, arus modal, indikator kepercayaan konsumen, dan atensi investasi. Semakin kondusifnya hawa bisnis di Kota Semarang menyebabkan tumbuhnya kawasan perkantoran dan perdagangan. Sebagai cara regionalisasi dan keperluan adat ruang wilayah, berkembang kawasan bisnis harmonis ataupun CBD (Central Business District) di Kota Semarang yang diperuntukan buat kawasan perdagangan terpadu.Kota Semarang memegang kawasan CBD utama, yaitu Golden Triangle Bussiness District. Golden Triangle Bussiness District melambangkan kawasan bisnis harmonis yang terwalak di Semarang Pusat yang memegang tiga bagian sub-CBD, meliputi: Simpang Lima City Center (SLCC), Pemuda Central Bussiness District (PCBD), dan Gajahmada Golden Triangle (GGT). Selain Golden Triangle Bussiness District, Kota Semarang juga memegang kawasan CBD yang sedang berkembang tersebar di jumlah lokasi, meliputi: Kawasan CBD Peterongan, Kawasan CBD Majapahit, Kawasan CBD Setiabudi, Kawasan CBD Tembalang, dan Kawasan CBD Jenderal Sudirman - Kalibanteng. Pengembangan Kawasan CBD ini disebabkan karena ihwal fokus metropolitan mulai menunjukan kejenuhan, sehingga terjadi perluasan fokus bisnis.
Kawasan CBD Semarang Pusat (Golden Triangle Bussiness District)
Simpang Lima City Center (SLCC)
Pemandangan Pahlawan Semarang
Pemandangan Simpang Lima Semarang
Pemandangan Simpang Lima Semarang
Pemuda Central Business District (PCBD)
Pemandangan Tugu Muda Semarang
Gajahmada Golden Triangle (GGT)
Gajahmada Golden Triangle (GGT) melambangkan bagian kawasan bisnis harmonis Golden Triangle yang terwalak di area Semarang Pusat. GGT melambangkan sub-CBD Golden Triangle yang terkonsentrasi di area utara. GGT ini caplok Jalan Gajahmada, Jalan Depok, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Pemuda. GGT terdapat kawasan Budaya Tionghoa (Pecinan) Semarang (Semarang Chinatown Heritage Complex) dan kawasan agunan budaya Pasar Johar Semarang. Kini, GGT datang dengan jumlah konstruksi tinggi yang mendandani kawasan tersebut, jarak lain: Gumaya Tower Hotel, ACE Gajahmada, Sri Ratu Mall, MG Suites Maven Hotel & Residences, Chanti Hotel, Semarang Town Square (SETOS), 3 Store Gajahmada, Grandhika Hotel, dan Louis Kienne Pemuda.Kawasan CBD Semarang Selatan
Kawasan CBD Semarang Selatan melambangkan pembangunan fokus perekonomian dan pelayanan jemaah anyar di area Semarang Selatan. Pemusatan perekonomian anyar ini bertujuan buat melampaui kejenuhan kegiatan perekonomian di fokus kota. Kawasan CBD Semarang Selatan ini melambangkan gabungan dari kawasan CBD Setiabudi dan Kawasan CBD Tembalang - Banyumanik. Kawasan CBD Semarang Selatan banyak potensial dan membantu buat mengembangkan bisnis dan atensi investasi, dikarenakan aksesibilitas tinggi dan pergeseran fokus bisnis yang terjadi di Kota Semarang. Kawasan CBD Semarang Selatan siap hendak dihiasi oleh jumlah gedung yang menjulang tinggi diatas 25 lantai dalam jumlah tempo kedepan. Kawasan CBD Semarang Selatan nantinya hendak menjadi fokus perdagangan kidul Kota Semarang. Gedung - gedung yang hendak mendandani kawasan CBD Semarang Selatan jarak lain: Lippo Mall & Appartment, Transmart II, Apartemen Tamansari Cendekia, Paltrow Appartment, dan Alton Appartment. Jalan - jalan yang menjadi konsentrasi Kawasan CBD Semarang Selatan adalah Jalan Setiabudi, Jalan Prof. Soedarto, Jalan Tirto Agung Pedalangan, dan Jalan Durian Raya.Kawasan CBD Semarang Timur
Kawasan CBD Semarang Timur melambangkan pembangunan fokus bazar dan bantuan di area timur Kota Semarang. Pengembangan kawasan bisnis ini terpusat pada sejauh Jalan Majapahit di Kecamatan Pedurungan. Pengembangan ini hendak didorong oleh adanya desain strategis Pemerintah Kota Semarang, yaitu Simpang Lima II yang nantinya hendak berdiri di Kecamatan Pedurungan. Kawasan CBD Semarang Timur melambangkan kawasan bisnis dengan pertumbuhan tercepat setelah Semarang Selatan. Pertumbuhan kawasan CBD ini ditandai dengan munculnya gedung penggaru langit, yaitu Hotel Horison, dan outlet restoran - restoran internasional, bagai Pizza Hut, McDonald's Pedurungan, dan Hoka - Hoka Bento. Terdapat juga fokus perdagangan yang datang di kawasan ini, yaitu Transmart IV, Central City Mall, Lotte Mart dan Super Swalayan Ada.Kawasan CBD Semarang Barat
Kawasan CBD Semarang Barat melambangkan pembangunan fokus kegiatan perekonomian Kota Semarang di area barat. Pengembangan kawasan bisnis harmonis ini caplok Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Pamularsih, Jalan Siliwangi, Bundaran Kali Banteng, dan Jalan Madukoro. Kawasan CBD ini berkembang karena pengaruh oleh aksesibilitas atas Bandara Internasional Achmad Yani dan pertumbuhan masyarakat di area Semarang Barat. Kawasan CBD Semarang Barat melambangkan alpa satu CBD yang tidak memegang gedung penggaru langit sebagai cagak aksi perekonomian di kawasan tersebut, dikarenakan adanya peraturan KKOP otoritas Bandara Internasional Achmad Yani atas kebesaran banggunan. Peraturan KKOP ini melibat keselamatan kalakian lintas udara di Kota Semarang. Terdapat fokus perdagangan dan perkantoran yang datang di kawasan CBD Semarang Barat, jarak lain: Giant Supermarket, Super Indo Supermarket, Semarang Grand City Mall, dan Kompleks Perkantoran Madukoro. Per Juni 2018, Jalan Madukoro melambangkan akses baku mengabah Bandara Internasional Achmad Yani dari fokus kota.Pemerintahan
Daftar Wali Kota
Dewan Perwakilan
Berdasarkan buatan Pemilu 2014, DPRD Kota Semarang meletakkan wakilnya berjumlah 50 orang yang terpilih dari tujuh alun-alun pemilihan.[9][10][11][12][13][14][15]DPRD Kota Semarang buatan Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari 9 partai, dengan perincian sebagai berikut:Kecamatan
Kota Semarang memahami komposisi bingkisan area kota, bagai halnya metropolitan - metropolitan besar lainya, bagai Jakarta dan Surabaya. Dalam bingkisan area kota, Kota Semarang terpecah menjadi lima area kota, jarak lain : Semarang Tengah/Pusat, Semarang Timur, Semarang Barat, Semarang Selatan, dan Semarang Utara. Pembagian area metropolitan ini dilatarbelakangi oleh bingkisan sub-residen oleh Pemerintah Hindia Belanda yang setingkat dengan kecamatan. Wilayah metropolitan ini berbeda dengan kecamatan, meskipun penyebutan cap area metropolitan imbas-imbas dengan penamaan kecamatan, bagai Wilayah Semarang Timur dengan Kecamatan Semarang Timur. Meskipun bingkisan area metropolitan ini tidak dipergunakan buat menetapkan batas administratif, bagai Jakarta dan Surabaya, akan tetapi penyebutan area metropolitan ini sedang acap dipergunakan buat memudahkan mengetahui satu area menurut letak relatifnya atas fokus kota. Wilayah metropolitan ini tidak memegang batas spesifik terkait comotan wilayahnya melingkungi administratif apa saja, akan tetapi bisa diidentifikasi dengan individualitas dan ihwal tiap area ayu secara fisik, sosial, ekonomi, maupun budaya.Wilayah Semarang Pusat caplok seluruh kecamatan Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Timur (sisi selatan), Gajahmungkur (sisi utara), dan Candirsari (sisi utara);
Wilayah Semarang Utara caplok seluruh kecamatan Semarang Utara, Semarang Timur (sisi utara), Gayamsari (sisi utara), dan Genuk (sisi barat dan utara);
Wilayah Semarang Timur caplok seluruh kecamatan Pedurungan, Gayamsari (sisi selatan), Tembalang (sisi utara) danGenuk (sisi kidul dan timur);
Wilayah Semarang Barat caplok seluruh kecamatan Semarang Barat, Ngaliyan, Mijen, dan Tugu;
Wilayah Semarang Selatan caplok seluruh kecamatan Banyumanik, Gunungpati, Tembalang (sisi selatan), Candisari (sisi selatan), Gajahmungkur (sisi selatan).
Batas area tersebut didasarkan identifikasi dan tidak baku oleh ketentuan regulasi dan ketetapan pemerintah yang berlaku, sehingga pembatasan area metropolitan ini bersifat 'subyektif'.
Secara yuridis, Kota Semarang melambangkan area kotamadya (daerah ambang II) yang terdiri tempat 16 area administratif kecamatan dan 177 area administratif kelurahan. Wilayah kecamatan terluas di Kota Semarang adalah Kecamatan Mijen yang memegang bambang 57,55 km persegi, bahkan bertambah bambang dari area administratif Kotamadya Yogyakarta yang hanya seluas 46 km persegi. Luas area kecamatan terkecil adalah Kecamatan Semarang Selatan yang hanya seluas 5,93 km persegi. Sebelum ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 Tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang, jumah kecamatan di Kota Semarang hanya 9 kecamatan. Paska tarikh 1976, kecamatan di Kota Semarang bertambah menjadi 16 buah kecamatan. Pada PP No. 16/1976, jumlah area yang bersarang ke dalam area Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Demak bersarang kedalam area administrasi Kota Semarang. Wilayah - area tersebut akan datang tergabung menjadi kecamatan - kecamatan di Kota Semarang, sehingga luasan area administratif Kota Semarang menjadi area kotamadya alun-alun ambang II terluas di Pulau Jawa (373,70 km persegi), yang akan datang disusul oleh Kota Surabaya (350,64 km persegi).
Kecamatan | Hanacaraka | Transliterasi | Kelurahan |
---|---|---|---|
Banyumanik | ꦧꦚꦸꦩꦤꦶꦏ꧀ | Banyumanik | Pudakpayung, Gedawang, Jabungan, Padangsari, Banyumanik, Srondol Wetan, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Sumurboto, Banyumanik, Semarang, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang, Tinjomoyo, Ngesrep |
Candisari | ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦱꦫꦶ | Candhisari | Candi, Jatingaleh, Jomblang, Kaliwiru, Karanganyargunung, Tegalsari, Wonotingal |
Gajahmungkur | ꦒꦗꦃꦩꦸꦁꦏꦸꦂ | Gajahmungkur | Bendanduwur, Bendanngisor, Bendungan, Gajahmungkur, Karangrejo, Lempongsari, Petompon, Sampangan |
Gayamsari | ꦒꦪꦩ꧀ꦱꦫꦶ | Gayamsari | Gayamsari, Kaligawe, Pandean Lamper, Sambirejo, Sawah Besar, Siwalan, Tambakrejo |
Genuk | ꦒꦼꦤꦸꦏ꧀ | Genuk | Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan, Banjardowo, Gebangsari, Genuksari, Karangroto, Kudu, Muktiharjo Lor, Penggaron Lor, Sembungharjo, Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, Trimulyo |
Gunungpati | ꦒꦸꦤꦸꦁꦥꦛꦶ | Gunungpathi | Cepoko, Gunungpati, Jatirejo, Kalisegoro, Kandri, Mangunsari, Ngijo, Nongkosawit, Pakintelan, Patemon, Plalangan, Pongangan, Sadeng, Sekaran, Sukorejo, Sumurejo |
Mijen | ꦩꦶꦗꦺꦤ꧀ | Mijèn | Cangkiran, Bubakan, Jatibarang, Jatisari, Karangmalang, Kedungpane, Mijen, Ngadirgo, Pesantren, Polaman, Purwosari, Tambangan, Wonolopo, Wonoplumbon, |
Ngaliyan | ꦔꦭꦶꦪꦤ꧀ | Ngaliyan | Bambankerep, Beringin, Gondoriyo, Kalipancur, Ngaliyan, Podorejo, Purwoyoso, Tambak Aji, Wonosari |
Pedurungan | ꦥꦼꦢꦸꦫꦸꦔꦤ꧀ | Pedurungan | Gemah, Kalicari, Muktiharjo Kidul, Palebon, Pedurungan Kidul, Pedurungan Lor, Pedurungan Tengah, Penggaron Kidul, Plamongan Sari, Tlogomulyo, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan, |
Semarang Barat | ꦱꦼꦩꦫꦁꦏꦸꦭꦺꦴꦤ꧀ | Semarang Kulon | Bojongsalaman, Bongsari, Cabean, Gisikdrono, Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon, Karangayu, Kembangarum, Krapyak, Krobokan, Manyaran, Ngemplaksimongan, Salamanmloyo, Tambakharjo, Tawangmas, Tawangsari |
Semarang Selatan | ꦱꦼꦩꦫꦁꦏꦶꦢꦸꦭ꧀ | Semarang Kidul | Barusari, Bulustalan, Lamper Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah, Mugassari, Peterongan, Pleburan, Randusari, Wonodri |
Semarang Tengah | ꦱꦼꦩꦫꦁꦠꦼꦔꦃ | Semarang Tengah | Bangunharjo, Brumbungan, Gabahan, Jagalan, Karangkidul, Kauman, Kembangsari, Kranggan, Miroto, Pandansari, Pekunden, Pendrikan Kidul, Pendrikan Lor, Purwodinatan, Sekayu |
Semarang Timur | ꦱꦼꦩꦫꦁꦮꦺꦠꦤ꧀ | Semarang Wétan | Bugangan, Karangtempel, Karangturi, Kebonagung, Kemijen, Mlatibaru, Mlatiharjo, Rejomulyo, Rejosari, Sarirejo, Bandarharjo |
Semarang Utara | ꦱꦼꦩꦫꦁꦭꦺꦴꦂ | Semarang Lor | Bulu Lor, Dadapsari, Kuningan, Panggung Kidul, Panggung Lor, Plombokan, Purwosari, Tanjungmas |
Tembalang | ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦭꦁ | Tembalang | Bulusan, Jangli, Kedungmundu, Kramas, Mangunharjo, Meteseh, Rowosari, Sambiroto, Sendangguwo, Sendangmulyo, Tandang, Tembalang |
Tugu | ꦠꦸꦒꦸ | Tugu | Jerakan, Karanganyar, Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Randu Garut, Tugurejo |
Penduduk
Penduduk Semarang biasanya adalah suku Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Agama kebanyakan yang dianut adalah Islam. Semarang memegang komunitas Tionghoa yang besar. Seperti di alun-alun lainnya di Jawa, lebih-lebih di Jawa Tengah, mereka pernah berbaur erat dengan masyarakat selingkung dan menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi sejak ratusan tarikh silam.Julukan
Kota Semarang memegang mempunyai jumlah julukan, jarak lain:- Venetië van Java[16]
- Kota Lumpia
- Kota Atlas
- The Port of Java
- Semarang Pesona Asia
Pariwisata
Wisata Alam
- Pulau Tirangcawang, di Kelurahan Tugu
- Pantai Tirang, di Kelurahan Tambak Harjo
- Pantai Marina, di Kelurahan Tawangsari
- Pantai Maron, di Kelurahan Tambak Harjo
- Goa Kreo, di Kelurahan Kandri
- Taman Lele Semarang, di Kelurahan Tambakaji
- Curug Lawe di Gunungpati
- Curug Benowo di Gunungpati
- Curung Karang Joho di Ngaliyan
Wisata sejarah
- Museum MURI, di Jl. Jendral Pol. Anton Sujarwo, Kelurahan Srondol Kulon, Semarang Banyumanik
- Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah, di MAJT Menara Asmaul Husna Lt 3, Kelurahan Sambirejo, Gayamsari
- Museum Jamu Nyonya Meneer, di Kelurahan Muktiharjo
- Museum Jawa Tengah Ronggowarsito, di Kelurahan Gisikdrono
- Museum Mandala Bhakti, di Kelurahan Pindrikan Kidul
- Lawang Sewu, di Kelurahan Pindrikan Kidul
- Tugu Muda, di Kelurahan Pindrikan Kidul
- Candi Tugu, di Kelurahan Tugurejo
- Little Netherland (Kota Tua Semarang), di Kelurahan Purwodinatan
- Taman Budaya Raden Saleh, di Jl. Sriwijaya, Semarang
- Old City 3D Trick Art Museum, di Jl. Letjen Suprapto, Semarang
- Dream Museum Zone, di Tanjung Mas, Semarang
- Kota Tua Semarang, di Semarang Utara, Semarang
Wisata religius
- Masjid Agung Jawa Tengah, di Kelurahan Sambirejo
- Masjid Baiturrahman Semarang, di Simpanglima
- Masjid Kauman Semarang, di alun-alun Kauman, Johar
- Klenteng Sam Po Kong, di alun-alun Simongan
- Kelenteng Tay Kak Sie ( Tionghoa : 大覺寺 ) Tri Dharma, di Gang Lombok, Semarang Pusat
- Gereja Blenduk, di Kecamatan Semarang Utara
- Gereja Katedral Semarang di Kelurahan Randusari
- Gereja JKI Injil Kerajaan Semarang di Kelurahan Tawangsari
- Vihara Mahavira Graha di Kelurahan Tawangsari
- Pagoda Buddhagaya, di Pudak Payung, Banyumanik, Semarang Selatan
- Firdaus Fatimah Zahra, di Gunungpati, Semarang
Wisata keluarga
- Wonderia, di Kelurahan Tegalsari (tidak beroperasi)
- Kebun Binatang Mangkang, di Kelurahan Mangkang Kulon
- Taman Mini Jawa Tengah (Maerokoco), di Kelurahan Tawangsari
- The Fountain Water Park, di Ungaran, Semarang
- Water Blaster, di Jangli, Semarang
- Waterpark Semawis, di Kedungmundu, Tembalang, Semarang
Wisata malam
- Alun-Alun Kota Semarang/Lapangan Pancasila (Simpang Lima)
- Kota Lama Semarang
- Taman Indonesia Kaya (Taman KB)
- Taman Wilis
- Taman Nada
- Taman Garuda
- Taman Meteseh
- Taman Kasmaran
- Taman Bumi Rejo
- Taman Halmahera
- Taman Pandanaran (Taman Warak Ngendok)
Pusat Perbelanjaan
- Mall Ciputra , Simpang Lima
- Java Mall , Peterongan, Semarang Utara
- Paragon City Mall Semarang , Pemuda Central Business District (PCBD)
- DP Mall , Jl. Pemuda Semarang Tengah
- Central City Mall , Jl. Brigjend Sudiarto Km 11
- Simpang Lima Plaza , Simpang Lima City Center
- E-Plaza , Simpang Lima
- Living Plaza , Jl. Pahlawan
- SCJ Plaza , Shopping Center Johar. Jl Agus Salim
- Semarang Plaza . Jl Agus Salim
- Semarang Town Square Jl. Petempen 294
- Johar Trade Mall , Pasar Johar Kauman
- Transmart Telogorejo , Simpang Lima
- Transmart Setiabudi , Jl. Setiabudi, Banyumanik
Perayaan
Kota Semarang memegang jumlah event perayaan, yaitu:- Dugderan
- Semarang Expo
- Semarang Great Sale
- Semarang Fashion Festival
- Semarang Fashion On The Street
- Festival Kota Lama Semarang
Kuliner
Masakan
Makanan distingtif Semarang jarak asing adalah:- Bandeng presto
- Soto Bangkong "Soto Semarang"
- Mie Kopyok
- Sega Becak
- Sega Lunyu
- Sega Ayam
- Tahu Pong
- Pecel Koyor
- Petis Kangkung
- Tahu Petis
- Tahu Gimbal
- Bakso
- Babat Gongso
Jajanan
- Lunpia Semarang
- Spekoek
- Jongkong Singkong
- Gandos
- Kue Moci
- Blanggem
- Timus
- Gilo-gilo
- Tahu Gimbal
Minuman
Minuman distingtif Semarang jarak asing adalah:- Kolak Setup
- Es Cao
- Es Marem
- Es Congklik
- Es Dawet Durian Kampung Kali
- Es Krim Toko Oen
- Wedang Durian
- Wedang Jahe Rempah
- Wedang Lengkeng
- Wedang tahu
- Wedang Jalang (Wedang Jahe Alang-alang)
- Wedang Kacang Tanah
Oleh-oleh
- Lumpia
- Roti Gandjel Rel
- Jambu Semarang
- Wingko Babat
- Mari Wijen
- Bandeng presto
Media
Surat kabar
Kota Semarang memegang jumlah surat kabar di antaranya:Terrestrial televisi
Kota Semarang juga memegang 21 stasiun televisi (15 siaran nasional, 5 siaran domestik & 1 siaran komunitas) seperti:Kanal | Signal | Frekuensi | Nama | Jaringan | Nama perusahaan | Pemilik | Status | Negara |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
23 | 487,25 MHz | UHF | TVRI Nasional | TVRI | Lembaga Penyiaran Publik TVRI | Pemerintah Indonesia | Nasional | Indonesia |
TVRI Jawa Tengah | Pemerintah Jawa Tengah | Lokal | ||||||
25 | 503,25 MHz | antv | PT Cakrawala Andalas Televisi Semarang dan Palangkaraya | VIVA | Nasional | |||
27 | 519,25 MHz | Indosiar | PT Indosiar Semarang Televisi | Surya Citra Media | ||||
29 | 535,25 MHz | Trans TV | PT Trans TV Semarang Makassar | Trans Media | ||||
31 | 551,25 MHz | MNCTV | PT TPI Dua | MNC | ||||
33 | 567,25 MHz | RCTI | PT RCTI Dua | MNC | ||||
35 | 583,25 MHz | SCTV | PT Surya Citra Wisesa | Surya Citra Media | ||||
37 | 599,25 MHz | GTV | PT GTV Dua | MNC | ||||
39 | 615,25 MHz | tvOne | PT Lativi Media Karya Semarang dan Padang | VIVA | ||||
41 | 631,25 MHz | Trans7 | PT Trans 7 Semarang Makassar | Trans Media | ||||
43 | 647,25 MHz | MetroTV | PT Media Televisi Semarang | Media Group | ||||
45 | 663,25 MHz | iNews | PT Global Telekomunikasi Terpadu | MNC | ||||
47 | 679,25 MHz | Kompas TV | PT Televisi Semarang Indonesia | Kompas Gramedia | ||||
48 | 687,25 MHz | USM TV | Perkumpulan Penyiaran Komunitas USM TV | Universitas Semarang | Komunitas | |||
49 | 695,25 MHz | TVKU | SM Network | PT Televisi Kampus Universitas Dian Nuswantoro | Universitas Dian Nuswantoro | Lokal | ||
MAJT TV | Televisi Masjid Agung Jawa Tengah | Masjid Agung Jawa Tengah | ||||||
50 | 703,25 MHz | IMTV | STTV (TV9) | PT Semarang Inti Media Televisi | Siantar Top | |||
52 | 719,25 MHz | Semarang TV | Indonesia Network | PT Mataram Cakrawala Televisi Indonesia | Kelompok Media Bali Post | |||
54 | 735,25 MHz | NET. | PT Industri Televisi Semarang | Indika Group | Nasional | |||
56 | 751,25 MHz | RTV | PT Semuwas Citra Mandiri | Rajawali Corpora | ||||
59 | 775,25 MHz | Simpang5 TV | Jawa Pos TV | PT Simpang Lima Media Televisi | Jawa Pos Group | Lokal |
Televisi berlangganan
Kota Semarang juga memegang jumlah televisi berlangganan seperti:- Aora TV
- Astro Nusantara
- BiG TV
- Centrin TV
- UseeTV
- MNC Vision
- Max3
- Nexmedia
- OrangeTV/Skynindo
- Transvision
- YesTV
- Topas TV
- Viva+
Radio
Kota Semarang juga memegang 43 stasiun radio seperti:Sinyal | Frekuensi | Nama | Pemilik |
---|---|---|---|
AM | 720 KHz | Radio Silaturahim | |
801 KHz | RRI Semarang Pro 1 | RRI | |
999 KHz | RRI Pro 3 | RRI | |
1062 KHz | Sultan Agung Radio | Universitas Sultan Agung | |
1476 KHz | Radio Mutiara Quran | ||
FM | 87,8 MHz | Radio Gaul FM | Universitas Wahid Hasyim |
88,2 MHz | RRI Semarang Pro 4 | RRI | |
88,6 MHz | Radio Rhema | Jemaat Kristen Indonesia Injil Kerajaan Semarang | |
89,0 MHz | RRI Semarang Pro 1 | RRI | |
89,4 MHz | TOP FM | ||
89,8 MHz | MNC Trijaya FM Semarang | MNC Networks | |
90,2 MHz | Trax FM Semarang | MRA Media | |
91,0 MHz | Elshinta Radio Semarang | Elshinta Media | |
91,8 MHz | RDI Pandanaran Semarang | MNC Networks | |
92,2 MHz | RRI Pro 3 | RRI | |
92,6 MHz | Radio Idola | Idola Group | |
93,4 MHz | C Radio Semarang | Idola Group | |
94,5 MHz | Radio Agape FM | Gereja Isa Almasih | |
94,9 MHz | GoodNews FM | Gereja Beth-el Tabernakel Alfa Omega Semarang | |
95,3 MHz | RRI Semarang Pro 2 | RRI | |
95,7 MHz | Fit Radio Semarang | Elshinta Media | |
96,1 MHz | Delta FM Semarang | Masima Media | |
96,5 MHz | Radio Ichthus | Gereja Kristen Muria Indonesia | |
96,9 MHz | Radio Swara Semarang | Gajahmada Group | |
97,7 MHz | Radio Pro Alma | Universitas Diponegoro | |
98,5 MHz | UP Radio | Universitas PGRI Semarang | |
98,9 MHz | Radio Sonora Semarang | Kompas Gramedia | |
99,3 MHz | Radiks 99 Semarang Best FM | CPP RadioNet | |
100,1 MHz | Rasika Semarang | Rasika Group | |
101,2 MHz | RCT FM | CPP RadioNet | |
101,6 MHz | USM Jaya FM | Universitas Semarang | |
102,0 MHz | Prambors Semarang | Masima Media | |
102,4 MHz | Gajahmada FM | Gajahmada Group | |
102,8 MHz | J FM | ||
103,2 MHz | KIS FM | ||
103,6 MHz | POP FM Semarang | CPP RadioNet | |
104,4 MHz | Imelda FM | Gajahmada Group | |
105,2 MHz | SS FM | Suara Merdeka | |
106,0 MHz | PAS FM Semarang | CPP RadioNet | |
106,8 MHz | Radio Thomson Semarang | Thomson Radionet | |
107,5 MHz | Radio Suara Diponegoro | ||
107,7 MHz | REM FM | Universitas Negeri Semarang | |
107,9 MHz | Radio Dakwah Islam | Masjid Agung Jawa Tengah |
Sarana umum
Olahraga
PSIS Semarang melambangkan satu-satunya klub sepak bola profesional di Kota Semarang. Pada musim 1999, PSIS berbuah menjadi kampiun Liga Indonesia, akan tetapi pada musim kompetisi 2000 terdegradasi ke Divisi I. Pada musim 2006 bermain di Divisi Utama Liga Djarum Wilayah 1 dan meraih kampiun kedua setelah dalam belakang kalah 0–1 oleh Persik Kediri Pada tarikh ini PSIS kembali berlaga di Indonesia Super League minus dana bantuan APBD sama sekali.Semarang United FC melambangkan klub sepak bola yang mengikuti invitasi dalam gelanggang Liga Primer Indonesia.
Sasana Tinju Tugu Muda Semarang melambangkan arena tinju yang membina amatir dan profesional ambang dunia di Kota Semarang. Perjalanan Sasana Tinju Tugu Muda Semarang yang dirintis oleh Muklis Sutan Rambing Th 1970 (1976 s/d 1978)Membentuk Sasana Tinju Adam (dengan latar belakang sponsorship Bus Adam). Th 1980 (1978 s/d 1989) Membentuk Sasana Tinju Orang Tua (dengan latar belakang patron tamu cap Orang Tua) Selama tarikh 1984 – 1985 memegang jumlah petinju amatir dan profesional, akan tetapi minim maksimal karena hawa festival yang jarang. Rata-rata festival profesional setahun sekali, era itu Sasana Orang Tua senggang mencetak kampiun Nasional tempat cap Agus Suyanto. Th 1990 (1989 s/d 2008). Th 1990 melatih Sasana Tinju Bank Buana dengan konsentrasi pembinaan tinju amatir. Th 1997 ketika tinju profesional boming di televisi, Muklis Sutan Rambing berikhtiar fokus kepada tinju membela dengan cap Sasana Tinju Tugu Muda Semarang (Tugu Muda melambangkan cap metropolitan Semarang). Saat itu Sasana Tinju Bank Buana konsisten jalan akan tetapi konsen di Tinju amatir, buat Tinju profesional dengan cap Sasana Tinju Tugu Muda Semarang. Pada akhir tarikh 1999 Sasana Tinju Tugu Muda Semarang berbuah mencetak 3 (tiga) kampiun Nasional : Chris Jhon (57 Kg / aras Bulu), Arthur Rambing (58,1 Kg / aras Ringan Jr) dan Sonny Rambing (63 Kg / aras Welter Jr). Karena tertarik , Sponsorship Bank Buana beserta merambah pada pembinaan tinju profesional. Lama kelamaan ketika berprestasi ambang global , berubah menjadi Sasana Tinju Bank Buana Semarang, hingga tarikh 2006 menjadi Sasana Tinju UOB Buana Semarang / UOB Boxing Camp (karena cap kongsi patron berubah menjadi UOB Buana). Th 2009 (2008 s/d 2011)Perubahan cap Sasana menjadi Kuku Bima Energy, menurunnya atensi atlet buat berlatih mempengaruhi prestasi tinju metropolitan Semarang kususnya Jawa Tengah menjadi cekak juara. Th 2010 (2009 s/d sekarang) Perubahan cap arena menjadi “Sasana Tinju Temujin Rambing” sebagai wujud mengenang meninggalnya putra, pelatih sekalian penganjur tinju penggerak roda pertinjuan tanah cecair dan Jawa Tengah (Semarang)khususnya.
Transportasi
Kota Semarang bisa ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui kolom pantura yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai lor Pulau Jawa. Saat ini cukup dibangun jalan cukai yang menghubungkan Semarang dengan Solo. Angkutan bus antarkota dipusatkan di Terminal Terboyo, Kecamatan Genuk. Angkutan dalam metropolitan dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tarikh 2009 mulai beroperasi TransSemarang, yang juga dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan kolom eksklusif bagai busway (Trans Jakarta) di Jakarta.Semarang memegang peranan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama ekspansi gerobak bara Hindia Belanda dimulai, dengan ekspansi jalan gerobak bara yang dimulai dari banat Kemijen mengabah banat Tanggung sejauh 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan gerobak bara ini mulai dioperasikan buat umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah kongsi preman Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tidak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah tekung landasan (kereta api) Kemijen - Tanggung, dilanjutkan ekspansi landasan (kereta api) yang bisa menghubungkan metropolitan Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memegang duet stasiun gerobak api: Stasiun Semarang Tawang buat gerobak bara aras bisnis dan eksekutif, serta Stasiun Semarang Poncol buat gerobak bara aras perdagangan dan angkutan barang. Kereta bara di antaranya jurusan Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang, Semarang-Tegal, dan Semarang-Bojonegoro.
Angkutan udara dilayani di Bandara Ahmad Yani, menghubungkan Semarang dengan sebesar kota-kota besar Indonesia saban harinya. Sejak tarikh 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi lapangan terbang Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negri, contohnya ke Singapura dan Kualalumpur. Pelabuhan Tanjung Mas menghubungkan Semarang dengan sebesar kota-kota pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat akhir peti kemas.
Untuk memperlancar kolom transportasi ke arah kota/kabupaten di Jawa Tengah di Bagian Selatan lebih-lebih kolom bahenol Semarang-Solo, era ini cukup dibangun Jalan Tol Semarang-Solo. Pada tahap pertama, ekspansi jalan cukai tersebut menebak dioperasikan sebagian, yaitu Semarang-Ungaran yang menebak mulai digunakan tarikh 2011. Saat ini, jalan cukai tekung Ungaran-Bawen pernah bisa digunakan, sehingga Jalan Tol Semarang-Solo pernah terhubung dan bisa digunakan.
Kesehatan (rumah sakit)
Terdapat jumlah bangunan sakit besar di Semarang jarak lain:- RSUP Dr. Karyadi
- RSUD KRMT Wongsonegoro
- RSU Tlogorejo
- Rumah Sakit Elizabeth
- Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
- Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto
- RSU PKU Muhammadiyah Roemani
- Rumah Sakit William Both
- Rumah Sakit Islam Sultan Agung
- Rumah Sakit Columbia Asia Semarang
- Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND)
Pendidikan
Semarang terdapat sebesar maktab tinggi eminen ayu daerah maupun swasta. Bahkan berdasarkan Peringkat perguruan tinggi di Indonesia menurut Webometrics terdapat 6 perguruan tinggi di Semarang teperlus 100 perguruan tinggi terbaik Indonesia. Berdasarkan data dari DAPODIK Kota Semarang, maktab tinggi di Kota Semarang:Perguruan Tinggi Kedinasan
- Akademi Kepolisian (AKPOL)
- Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (P3B/BPLP/PIP)
- Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang (POLTEKKES Semarang)
Perguruan Tinggi Negeri
- Universitas Diponegoro (Undip)
- Universitas Negeri Semarang (Unnes)
- UIN Walisongo (UIN Semarang)
- Politeknik Negeri Semarang (Polines)
- Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin)
Perguruan Tinggi Swasta
- Universitas Islam Sultan Agung (Unissula)
- Universitas Katolik Soegijapranata (Unika)
- Universitas Dian Nuswantoro (Udinus)
- Universitas Stikubank Semarang (Unisbank)
- Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus)
- Universitas Semarang (USM)
- Universitas Wahid Hasyim (Unwahas)
- Universitas Ivet (Univet)
- Universitas Pandanaran (Upand)
- Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag Semarang)
- Universitas PGRI Semarang (Upgris)
- Universitas Nasional Karangturi (Unkartur)
- Universitas AKI (Unaki)
- Stikes Telogorejo
- Stikes Widya Husada
- Stikes Karya Husada
- Stikes St.Elisabeth
- Stikes Hakli
- Sekolah Tinggi Ilmu Elektronika dan Komputer Semarang (Stekom)
- Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang (Stikom)
- STMIK ProVisi IT College
- STMIK Himsya
- STIE Dharma Putra
- STIE Bank BPD Jateng
- STIE Totalwin Semarang
- STIE Semarang
- STIE Widya Manggala
- STIE Cendekiaku
- STIE Anindyaguna
- STIE Pelita Nusantara
- Sekolah Tinggi Maritim Dan Transport Amni (Stimart AMNI)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (Stiepari) Semarang
- Stifar "Yayasan Pharmasi" Semarang
- Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Farming
- Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia (STBI)
- STPKat St. Fransiskus Assisi Semarang
- Politeknik Stibisnis
- Akademi Teknik Perkapalan (ATP) Veteran
- Akademi Pelayaran Niaga (Akpelni)
- Akper Kesdam IV/Diponegoro
- Akper Widya Husada
- Akbid Panti Wilasa Yakkum
- Akbid Abdi Husada
- Akademi Analisis Kesehatan Theresiana
- Akademi Analisi Kesehatan Asih Husada
- Akfar Nasional
- Akfar Nusaputera
- Akfar 17 Agustus 1945
- Akademi Ilmu Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang
- Akademi Sekretari (ASM) Santa Maria Semarang
- Akademi Bahasa 17 Agustus 1945
- Akademi Teknik Elektro medik (ATEM) Semarang
- AMIK JTC
- Akademi Kesejahteraan Sosial (AKS) Ibu Kartin
Sekian detil tentang Kota Semarang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas semoga artikel ini berfaedah salam
tulisan ini diposting pada kategori sejarah berdirinya semarang, sejarah berdirinya universitas negeri semarang, sejarah berdirinya universitas semarang, , tanggal 01-09-2019, di kutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Semarang
Belum ada Komentar untuk "Kota Semarang - Ensiklopedia Bebas Sejarah Berdirinya Semarang"
Posting Komentar